Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah memiliki anggaran untuk penyediaan hingga proses vaksinasi yang dilaksanakan secara gratis.
Sebab, vaksinasi Covid-19 merupakan program utama pemerintah tahun ini.
Adapun target masyarakat yang akan mendapatkan vaksin gratis serta jumlah vaksin yang diperlukan akan bergantung pada perhitungan Kementerian Kesehatan.
"Kami ikuti saja. Kalau kemarin disampaikan 182 juta, kemudian dengan berapa lama akan dilakukan itu kami mengikuti saja," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (6/1/2021).
"Apakah anggaran tersedia? Ya harus disediakan karena prioritas," jelas dia.
Sri Mulyani menegaskan, pemerintah memiliki ketersedian anggaran lantaran belanja negara tahun ini dialokasikan Rp 2.750 triliun di dalam APBN 2021.
Anggaran tersebut pun bsia direalokasi untuk vaksin yang merupakan kebutuhan utama tahun ini.
Sri Mulyani sebelumnya sempat memperkirakan untuk anggaran vaksinasi sendiri diperkirakan bakal mencapai lebih dari Rp 74 triliun.
Pemerintah sendiri telah mengalokasikan angagran vaksinasi sebesar Rp 60,5 triliun tahun ini dengan anggaran pengadaan vaksin sebesar Rp 18 triliun. Sri Mulyani juga telah menyiapkan sisa anggaran tahun 2020 sebesar Rp 47,07 triliun untuk program vaksinasi tahun ini.
"Kalau tidak punya? Ya pasti ada karena ini prioritas. Jangan lupa APBN 2021 itu total anggaran belanja mencapai Rp 2.750 triliun. Jadi kami bisa melakukan realokasi dalam Rp 2.750 triliun itu untuk vaksin yang menjadi utamanya," jelas Sri Mulyani.
Cara Kerja Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac
Pemerintah Indonesia telah mendatangkan 3 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang merupakan perusahaan asal China.
Kini pemerintah sudah mendistribusikan vaksin tersebut ke berbagai daerah dengan pengamanan ketat.
Diketahui, Sinovac memiliki metode inactivated untuk mematikan virus, sehingga vaksin virus corona mereka tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan. Sinovac telah melakukan tahap uji klinis untuk memastikan keamanannya.