TRIBUNNEWS.COM - Semua usia, baik tua atau muda punya potensi mengalami radang amandel atau tonsilitis.
Tapi, umumnya penyakit ini kebanyakan menyerang anak-anak.
Radang amandel paling sering didiagnosis pada anak-anak dari usia pra-sekolah hingga pertengahan remaja.
Amandel atau tonsil sendiri adalah dua kelenjar getah bening yang terletak di belakangan kiri dan kanan tenggorokan.
Baca juga: Manfaat Buah Kelengkeng Bagi Kesehatan: Mencegah Anemia hingga Menurunkan Peradangan
Organ ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dan membantu mencegah tubuh terkena infeksi.
Melansir Health Line, apabila tidak mendapatkan penanganan tepat, terjadi berulang, atau tergolong kronis, radang amandel bisa menyebabkan sejumlah komplikasi.
Ini termasuk:
- Kesulitan bernapas
- Gangguan pernapasan saat tidur (apnea tidur obstruktif)
- Infeksi yang menyebar jauh ke dalam jaringan sekitarnya (selulitis tonsil)
- Infeksi yang menghasilkan kumpulan nanah di belakang tonsil (abses peritonsillar)
Jika Anda menderita radang amandel kronis atau radang amandel berulang, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi amandel untuk mengangkat tonsil dengan pembedahan (tonsilektomi).
Oleh sebab itu, radang amandel termasuk kondisi yang layak untuk diwaspadai.
Penyebab amandel
MerangkumMedical News Today, setidaknya ada 3 hal yang dapat menjadi penyebab amandel.
Apa saja?
- Infeksi virus
- Infeksi bakteri
- Penyakit sekunder, seperti sinusitis atau alergi serbuk bunga
Infeksi virus adalah penyebab tonsilitis paling sering.
Berikut ini adalah beberapa jenis virus paling umum yang menginfeksi amandel:
- Adenovirus yang merupakan kemungkinan penyebab flu biasa dan sakit tenggorokan
- Rhinovirus yang merupakan penyebab paling umum dari flu biasa
- Influenza atau flu
- Respiratory syncytial virus yang sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut.
- Dua subtipe virus corona, salah satunya menyebabkan SARS