Lebih jarang, virus ini juga dapat menyebabkan radang amandel:
- Virus Epstein-Barr (EBV)
- virus herpes simpleks (HSV)
- cytomegalovirus (CMV)
Sedangkan jenis bakteri yang paling umum menginfeksi amandel adalah Streptococcus pyogenes.
Namun, lebih jarang, bakteri spesies lain dapat pula menyebabkan radang amandel.
Ini termasuk:
- Staphylococcus aureus
- Pneumonia mikoplasma
- Pneumonia klamidia
- Bordetella pertussis
- Fusobacterium
- Neisseria gonorrhoeae
Radang amandel akibat virus atau bakteri dapat menular dan menyebar dari orang ke orang.
Penularan kedua oganisme penyebab amandel tersebut bisa terjadi secara kontak langsung dan tidak langsung.
Penyebaran secara kontak langsung terjadi ketika penderita amandel bersin atau batuk, lalu secara tidak sengaja percikan sekresi terhirup orang lain.
Sementara, penyebaran kontak tidak langsung terjadi ketika penderita radang amandel mengontaminasi suatu benda melalui percikan sekresi yang keluar ketika batuk, bersin, maupun bicara.
Benda yang telah terkontaminasi tersebut kemudian disentuh oleh orang lain.
Virus atau bakteri bisa masuk ke tubuh ketika tangan menyentuh hidung atau mulut.
Namun, jika tosilitis disebabkan oleh penyakit sekunder, seperti sinusitis atau alergi serbuk bunga, kemungkinan tidak akan menyebar.
Lantas, mengapa amandel bisa terinfeksi?
Melansir Mayo Clinic, amandel adalah garis pertahanan pertama sistem kekebalan terhadap bakteri dan virus yang masuk ke mulut. Fungsi ini dapat membuat amandel sangat rentan terhadap infeksi dan peradangan.
Namun, fungsi sistem kekebalan amandel menurun setelah pubertas. Kondisi inilah yang mungkin menyebabkan kasus tonsilitis yang jarang terjadi pada orang dewasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Penyebab Amandel yang Perlu Diwaspadai