Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada fenomena cryptic pregnancy atau seorang perempuan yang tidak menyadari kehamilannya.
Kondisi itu tentunya menjadi catatan penting bagi ibu hamil tersebut.
Karena janin yang dikandung berisiko kurang nutrisi dan vitamin lantaran sang ibu tidak pernah memeriksakan kandungannya ke fasilitas kesehatan (faskes), untuk menjalani pemeriksaan ibu hamil terpadu (antenatal care).
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG, M.Kes mengatakan tumbuh kembang janin tentunya dipengaruhi vitamin maupun nutrisi dari sang ibu.
Ini merujuk pada kasus Cryptic Pregnancy yang baru saja dialami seorang ibu berinisial SZ, warga Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca juga: Tentang Pengakuan Seorang Ibu Melahirkan Tanpa Hamil, Ada 2 Faktor Penyebabnya
"Terlepas dari kasus tersebut, jika seorang wanita tidak menyadari sejak awal bahwa dirinya hamil, berarti beliau belum menjalani pemeriksaan ibu hamil (Antenatal care) terpadu dan belum mendapatkan nutrisi dan vitamin yang seharusnya diberikan sejak awal kehamilan," ujar dr Bambang, kepada Tribunnews, Minggu (14/2/2021) siang.
Menurut dr Bambang, ibu yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengandung, tentunya tidak memperhatikan apa yang dikonsumsinya.
Ini yang akhirnya akan berpengaruh pada pertumbuhan calon bayinya.
"Ada risiko prematuritas dan malnutrisi pada Ibu yang bisa berpengaruh ke kondisi janin yang dikandungnya," jelas dr Bambang.
Namun, ia bersyukur bahwa SZ melahirkan bayi dalam kondisi sehat dan persalinan yang berlangsung lancar.
"Pada kejadian tersebut yang terpenting adalah ibu sudah menjalani persalinan dengan aman dan selamat, serta bayi yang dilahirkannya dalam keadaan sehat," kata dr Bambang.
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa hal yang paling penting bagi perempuan yang baru saja mengalami Cryptic Pregnancy ini adalah mendapatkan perawatan selayaknya ibu yang baru saja melahirkan, yakni perawatan nifas.
"Untuk ibu, yang terpenting perawatan nifas dengan baik oleh tenaga kesehatan, seperti pada ibu pasca melahirkan yang lain," tegas dr Bambang.
Begitu pula bayinya, tumbuh kembangnya pun harus selalu diperhatikan.
"Untuk bayi, tentu saja dipantau tumbuh kembangnya," pungkas dr Bambang.
Fenomena Cryptic Pregnancy ini baru saja dialami seorang perempuan bernama Siti Zainah.
Ia merupakan ibu muda berstatus janda yang tinggal di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Zainah baru saja melahirkan anak kedua, namun ia mengklaim tidak melakukan hubungan seks dan tanpa proses kehamilan.
Menurut pengakuannya, pada Rabu (10/2/2021), ia hanya merasa hamil selama satu jam sebelum akhirnya melahirkan.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG, M.Kes mengatakan bahwa kasus seperti ini memang beberapa kali terjadi di dunia medis.
"Di dunia medis, beberapa kali ditemui kasus Cryptic Pregnancy atau fenomena di mana seorang wanita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kehamilan," papar dr Bambang.
Menurutnya, mereka yang mengalami fenomena ini sering kali baru menyadari setelah kehamilannya semakin besar.
"Wanita yang mengalami kondisi tersebut biasanya baru sadar bahwa dirinya hamil, ketika kehamilan sudah mencapai cukup bulan atau bahkan ketika akan melahirkan," tutur dr Bambang.
Pada kasus ini, darah yang keluar dari organ kewanitaan kemungkinan terkait dengan kondisi kehamilan.
Namun yang mereka cenderung merasa sedang mengalami menstruasi.
"Kadang-kadang seorang wanita merasa mengalami menstruasi, padahal darah yang keluar mungkin saja berkaitan dengan kehamilan, misal ancaman keguguran atau risiko persalinan prematur yang juga bergejala berupa perdarahan," jelas dr Bambang.
Selain itu, dr Bambang menjelaskan bahwa proses kehamilan ini pun tetap saja melalui proses pembuahan.
Proses kehamilan sendiri sebenarnya tetap melibatkan proses pembuahan, di mana terjadi pertemuan antara sperma dan sel telur," kata dr Bambang.