TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pembahasan mengenai apa itu saturasi oksigen, lengkap beserta cara cek dan berapa kadar normalnya.
Saturasi oksigen merupakan tolok ukur kesehatan untuk menakar besarnya kadar oksigen dalam aliran darah.
Pemeriksaan kesehatan ini penting untuk mengetahui kondisi seseorang apakah sedang kekurangan oksigen atau tidak.
Terutama bagi pengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, pneumonia, kanker paru-paru, anemia, gagal jantung, serangan jantung, hingga Covid-19.
Dikutip dari News-Medical, saturasi oksigen adalah tingkat persentase hemoglobin yang terikat oksigen atau oksihemoglobin di dalam darah.
Hemoglobin merupakan bagian darah yang bertugas mengikat oksigen dan mengedarkannya ke organ, jaringan, dan sel tubuh.
Setiap sel darah merah di dalam tubuh kita umumnya mengandung sekitar 270 juta hemoglobin.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kekurangan Oksigen dalam Darah Agar Terhindar dari Masalah Kesehatan
Baca juga: Waspada Jika Sering Terbangun di Waktu yang Sama di Malam Hari, Kadar Oksigen Dalam Darah Turun
Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat saturasi oksigen, dikutip dari Verywell Health.
- Sedikit banyaknya oksigen yang dihirup
- Lancar atau tidaknya proses pertukaran gas di paru-paru
- Konsentrasi hemoglobin di dalam sel darah merah
- Tingkat kekuatan atau afinitas hemoglobin dalam mengikat oksigen
Terdapat beberapa kondisi dan penyakit yang bisa mengurangi kemampuan hemoglobin dalam mengikat oksigen, antara lain:
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, bronkitis kronis
- Asma
- Penyakit pneumonia dan pneumotoraks
- Anemia
- Penyakit jantung
- Emboli paru
- Cacat jantung bawaan
- Covid-19
Cara Cek Saturasi Oksigen
Saturasi oksigen sering diukur dengan dua cara, yakni dengan tes analisis gas darah dan menggunakan alat pulse oximeter.
Baca juga: Antisipasi Happy Hypoxia, Sebaiknya Ukur Secara Berkala Kadar Oksigen Dalam Darah
Baca juga: Pulse Oximeter, Pengukur Oksigen Tubuh Kini Banyak Dicari Warga Jepang
1. Tes analisis gas darah
Pemeriksaan ini akurat untuk melihat besarnya kadar oksigen dan karbon dioksida pada pembuluh darah arteri.
Selain itu, tes ini juga bisa menakar kadar keasaman darah.
Tes ini dapat melihat seberapa efektif kinerja paru-paru dalam membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Cara cek saturasi oksigen dengan tes analisis gas darah dilakukan dengan mengambil sedikit sampel darah dari pembuluh darah arteri di pergelangan tangan atau selangkangan.
Tes ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Setelah itu, sampel darah dianalisis di mesin khusus.
Hasil tes analisis gas darah diukur dalam satuan milimeter merkuri (mmHg).
2. Pulse oximeter
Pemeriksaan dengan alat ini dapat memperkirakan besarnya saturasi oksigen di pembuluh darah kapiler perifer.
Cara cek saturasi oksigen dengan pulse oximeter cukup praktis, yakni pengguna tinggal memasang alat di jari atau daun telinga.
Pulse oximeter dapat membaca saturasi oksigen dengan mengukur panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari aliran darah.
Alat kesehatan ini relatif praktis untuk digunakan secara mandiri di rumah.
Hasil pengukuran pulse oximeter menggunakan satuan persen.
Kadar Saturasi Oksigen Normal
Besarnya kadar saturasi oksigen normal atau di bawah normal tergantung metode pemeriksaannya.
- Saturasi oksigen normal dari tes analisis gas darah: di atas 80 mmHg
- Saturasi oksigen di bawah normal dari tes analisis gas darah: kurang dari 80 mmHg
- Saturasi oksigen normal dari pulse oximeter: antara 95 persen-100 persen
- Saturasi oksigen di bawah normal dari pulse oximeter: kurang dari 95 persen
Kadar saturasi oksigen di bawah normal disebut hipoksemia.
Tubuh yang kekurangan oksigen ditandai gejala pusing, jantung berdebar kencang, batuk, sesak napas, bingung, dan kulit kebiruan.
Penurunan saturasi oksigen di bawah level kritis harus ditangani dengan pemberian oksigen tambahan.
(*/LLA)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Apa Itu Saturasi Oksigen, Cara Cek, dan Kadar Normalnya"