Harus ada keberpihakan baik melalui pemerintah melalui regulasi maupun dari para user.
Bagaimana kita mengawal supaya obat-obatan lokal itu bisa mempunyai kualitas,” tegas Bambang.
Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono menanggapi bahwa pada dasarnya Kementerian Kesehatan melakukan pendampingan terhadap OMAI melalui beberapa hal yakni mempunyai Good Laboratorium Practice (GLP), Good Manufacturing Practice (GMP), dan Good Clinical Practice (GCP).
“Jadi kalau tiga itu kita lakukan pendampingannya maka tidak ada keraguan. Persis yang disampaikan oleh Pak Bambang Brodjonegoro, bahwa bagaimana keberpihakan kita setelah melakukan pendampingan tiga hal itu, bagaimana kita menggunakan obat-obatan tersebut, obat- obatan tersebut harus ada di listing e-katalog, listing JKN, dan formularium obat-obatan sehingga pemakaiannya lebih baik,” terang dr. Dante.
Baca juga: Target Satu Juta Vaksinasi Per Hari Terkendala Pasokan Vaksin
Pimpinan Dexa Group Ferry A Soetikno menyampaikan pembelajaran dari Covid-19 terkait masalah supply shock yang terjadi pada awal 2020 sampai dengan pertengahan 2020, di mana kita melakukan impor bahan baku obat dari mancanegara.
“Apabila di tempat supplier kita terjadi masalah dengan supply karena satu dan lain hal, misalnya keran impor ditutup, terjadi lockdown, bahan baku tidak tersedia, siap dikirim tapi transportasi ada masalah, dan sebagainya maka kita di Indonesia bisa mengalami situasi di mana supply bahan baku terjadi.
Itulah kata kunci yang harus disepakati bahwa urgensi untuk membangun kemandirian ini tidak bisa ditawar lagi, urgensi ini bisa dibangun bersama,” tegas Ferry.
Urgensi ini yang kemudian diwujudkan Dexa Group sejak awal tahun 2000 dengan membangun industri bahan baku obat herbal di Indonesia.
Dexa Group telah mengembangkan bahan baku obat herbal dari biodiversitas yang hanya ada di Indonesia dengan basis riset dan juga didukung dengan medical evidence based.
Beberapa obat fitofarmaka yang dihasilkan Dexa Group adalah Stimuno berbahan baku meniran untuk imunomodulator, Inlacin berbahan baku kayu manis dan daun bungur untuk pasien diabetes, Redacid berbahan baku kayu manis sebagai obat gangguan lambung, dan Disolf berbahan baku cacing tanah sebagai obat untuk memperlancar sirkulasi darah.