Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian besar masyarakat masih terasa asing saat mendengar kata 'Meningitis'. Padahal penyakit infeksi ini tidak boleh dianggap remeh.
Meningitis memang terkadang sulit untuk dikenali karena memiliki gejala awal yang mirip dengan flu, yakni demam dan sakit kepala.
Ini yang membuat penyakit tersebut sering terabaikan karena banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami gejala Meningitis.
Bahkan penyakit ini dianggap sebagai salah satu kegawatdaruratan medis yang tentunya harus mendapatkan prioritas pengobatan.
Dokter Spesialis Anak, dr. Herbowo Soetomenggolo mengatakan pada kasus ringan, penyakit infeksi ini dapat memberikan dampak serius seperti gangguan kognitif dan pendengaran pada anak.
Meningitis dapat menyebabkan anak kehilangan pendengarannya (tuli) secara permanen dan ini tentu saja mempengaruhi proses tumbuh kembangnya.
Baca juga: Mengenal 5 Jenis Meningitis yang Sebabkan Glenn Fredly Wafat, Kenali Gejalanya, Bisa Jadi Menular
Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Alami Neuropati, Ini yang Harus Diwanti-wanti Saat Puasa di Bulan Ramadan
"Hal ini dikarenakan kasus ringan pada meningitis bahwa dapat mengakibatkan kecacatan permanen seperti hilangnya pendengaran," ujar dr. Herbowo Soetomenggolo melalui akun Instagram @kenapaharusvaksin, Rabu (21/4/2021).
Sedangkan untuk kasus yang tergolong berat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
"Sementara pada kasus berat, dapat mengakibatkan kematian," kata dr. Herbowo.
Perlu diketahui, Meningitis merupakan infeksi yang terjadi pada selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Kendati jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, namun penyakit infeksi ini harus diwaspadai.
Hal itu karena Meningitis merupakan salah satu infeksi yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Pada 2016, terdapat 4.313 orang dari 78.018 kasus Meningitis di Indonesia.