Angka ini tentunya menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kasus dan kematian tertinggi di Asia Tenggara akibat Meningitis.
dr. Herbowo menyampaikan bahwa ada salah satu penyakit Meningitis yang dianggap paling berbahaya yakni Meningokokus Invasif atau Invasive Meningococcal Disease (IMD).
Meningitis jenis ini merupakan infeksi bakteri serius yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.
Bakteri ini dapat menyerang tubuh dan akhirnya menyebabkan munculnya penyakit serius seperti Meningitis.
"Salah satu jenis Meningitis yang paling berbahaya adalah Meningitis yang disebabkan oleh bakteri neisseria meningitidis, yang disebut Invasive Meningococcal Disease," papar dr. Herbowo.
Indonesia diketahui memiliki risiko importasi kasus IMD yang cukup tinggi.
Hal itu karena jumlah jemaah haji dan umrah serta pekerja migran Indonesia (PMI) yang sangat besar.
Selain itu, mobilitas yang sangat tinggi terkait perjalanan internasional, ke atau dari Indonesia, turut berkontribusi dalam mendorong peningkatan risiko importasi IMD.
"Karena itu, perlu ditingkatkan pengawasan kesehatan terhadap pelaku perjalanan khususnya yang akan pergi atau datang dari negara endemis. Dan pelaku perjalanan dengan agenda kegiatan yang bersifat massal seperti haji, umrah, dan kegiatan- kegiatan level internasional yakni olah raga atau olimpiade," tutur dr. Herbowo.
Baca juga: Meningitis Rentan Menyerang Balita dan Lansia, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Ia pun mengakui bahwa terkadang IMD sulit didiagnosis lantaran tanda dan gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lainnya.
Masa inkubasi penyakit ini pun terjadi selama 1 hingga 10 hari, namun pada umumnya kurang dari 4 hari.
Sedangkan gejala umum yang sering dialami oleh penderita IMD diantaranya sakit kepala hebat, demam, mual, muntah, sensitif terhadap cahaya (fotofobia), kaku pada bagian leher (kaku kuduk), tanda gangguan neurologis seperti koma.
Penderita IMD ini tentunya harus segera mendapatkan penanganan medis karena berisiko tinggi mengalami kematian.
Konsultan neurology anak ini menyebut tingkat kematian yang disebabkan Meningitis jenis ini berada pada angka 50 persen.