"Jika tidak segera ditangani dengan tepat, orang yang terinfeksi IMD dapat meninggal. Tingkat kematian yang disebabkan oleh IMD dapat mencapai 50 persen," tegas dr. Herbowo.
Oleh karena itu, kata dia, penyakit dengan kategori sangat berbahaya ini perlu dicegah melalui pemberian vaksinasi.
Namun mirisnya, kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi sebagai langkah pencegahan utama munculnya penyakit ini masih sangat minim.
Terkait vaksinasi pencegahan Meningitis, terdapat dua tipe vaksinasi yang tersedia saat ini yakni Meningococcal Conjugate Vaccine (MCV) atau vaksin yang mengandung empat serogroup (A, C, Y, W135) Neisseria meningitidis dan Meningococcal Polysaccharide vaccines (MPSV) atau vaksin yang mengandung 4 serogroup (A, C, Y, W135) Eisseria meningitidis.
Meningococcal Conjugate Vaccine (MCV) dapat digunakan pada usia 9 bulan hingga 55 tahun.
Vaksin ini memiliki proteksi lebih lama dengan durasi lebih dari lima tahun setelah vaksinasi dan dapat menginisiasi imunitas seumur hidup.
Sedangkan Meningococcal Polysaccharide vaccines (MPSV) dapat diberikan untuk anak berusia di atas dua tahun.
Namun imunitas dari vaksin ini hanya dapat melindungi selama tiga tahun setelah vaksinasi dan tidak menginisiasi imunitas seumur hidup.
"Meningitis bisa memberikan dampak serius bahkan mengancam nyawa karena penyakitnya bisa datang secara tiba-tiba. Melalui vaksinasi dan berbagai tindakan pencegahan lainnya, anda bisa menghindari risiko berbahaya dari penyakit ini. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi vaksin terbaik untuk anda," pungkas dr. Herbowo.