News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pentingnya Protein Hewani & 9 Asam Amino Esensial bagi Tumbuh Kembang Anak, Saatnya Cegah Malnutrisi

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa sumber protein hewani tinggi, yaitu telur, susu, dan ayam. 9 Asam Amino Esensial (9AAE) harus dipenuhi dari makanan dan minuman yang merupakan sumber protein hewani.

TRIBUNNEWS.COM - 1.000 hari pertama kehidupan menjadi kunci pertumbuhan dan perkembangan anak.

Untuk diketahui, 1.000 hari pertama kehidupan dimulai dari sembilan bulan si kecil ada di dalam kandungan, hingga ia berusia dua tahun.

Pertumbuhan dan perkembangan pada periode ini menjadi masa emas tumbuh kembang anak.

Pasalnya, otak sang anak mengalami perkembangan paling cepat di fase tersebut.

Namun, jika asupan nutrisi si kecil tidak terpenuhi secara tepat dan berkualitas, anak akan mengalami malnutrisi.

Berdasarkan hasil riset The South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS), angka malnutrisi di Indonesia masih cukup tinggi.

Hasil Riskesdas 2018 juga menunjukkan, dua provinsi di Indonesia mempunyai prevalensi stunting di atas 40 persen, yang mana penyakit ini paling ditakuti di seluruh dunia karena dapat merusak generasi suatu bangsa.

Angka ini tergolong sangat tinggi.

Sementara itu, 18 provinsi memiliki prevalensi stunting sebesar 30-40 persen.

Angka tersebut membuat Indonesia menjadi satu dari sekian negara dengan kasus stunting terbesar di Asia Tenggara.

Kader Posyandu mengukur tinggi badan balita dalam pemeriksaan rutin satu bulan sekali dalam rangka pencegahan stunting, di Taman Posyandu Delima, RW 03 Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, Kamis (19/12/2019). (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Anak dengan kondisi stunting dapat mengalami gangguan fungsi kognitif dan penurunan sistem imun serta obesitas dan hipertensi saat dewasa.

Penyebabnya adalah kualitas asupan gizi yang masih kurang maksimal.

Anak usia pertumbuhan di Indonesia memiliki asupan proporsi protein hewani yang lebih rendah.

Para generasi emas ini justru hanya memiliki 30 persen asupan proporsi protein hewani.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini