TRIBUNNEWS.COM - 1.000 hari pertama kehidupan menjadi kunci pertumbuhan dan perkembangan anak.
Untuk diketahui, 1.000 hari pertama kehidupan dimulai dari sembilan bulan si kecil ada di dalam kandungan, hingga ia berusia dua tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan pada periode ini menjadi masa emas tumbuh kembang anak.
Pasalnya, otak sang anak mengalami perkembangan paling cepat di fase tersebut.
Namun, jika asupan nutrisi si kecil tidak terpenuhi secara tepat dan berkualitas, anak akan mengalami malnutrisi.
Berdasarkan hasil riset The South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS), angka malnutrisi di Indonesia masih cukup tinggi.
Hasil Riskesdas 2018 juga menunjukkan, dua provinsi di Indonesia mempunyai prevalensi stunting di atas 40 persen, yang mana penyakit ini paling ditakuti di seluruh dunia karena dapat merusak generasi suatu bangsa.
Angka ini tergolong sangat tinggi.
Sementara itu, 18 provinsi memiliki prevalensi stunting sebesar 30-40 persen.
Angka tersebut membuat Indonesia menjadi satu dari sekian negara dengan kasus stunting terbesar di Asia Tenggara.
Anak dengan kondisi stunting dapat mengalami gangguan fungsi kognitif dan penurunan sistem imun serta obesitas dan hipertensi saat dewasa.
Penyebabnya adalah kualitas asupan gizi yang masih kurang maksimal.
Anak usia pertumbuhan di Indonesia memiliki asupan proporsi protein hewani yang lebih rendah.
Para generasi emas ini justru hanya memiliki 30 persen asupan proporsi protein hewani.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan protein nabati yang dibutuhkan, yakni sejumlah 70 persen.
Padahal, agar dapat berkembang dengan maksimal, si kecil harus mendapatkan asupan nutrisi gizi yang seimbang.
Dokter Anak Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), mengatakan, anak dengan kondisi stunting akan mengalami ketertinggalan dibandingkan anak-anak lain.
Anak dengan kondisi stunting juga akan sulit untuk diatasi.
Oleh karena itu, Prof Damayanti menyarankan agar si kecil mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan.
ASI eksklusif juga perlu didampingi MPASI bergizi tepat, dengan asupan nutrisi yang berkualitas.
Satu asupan penting yang kaya manfaat, tapi jarang diperhatikan oleh para orang tua, adalah 9 Asam Amino Esensial (9AAE).
Kandungan 9AAE dapat mendukung pertumbuhan linier dan perkembangan otak anak.
"Kandungan 9AAE berperan besar dalam membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak, termasuk dalam kondisi malnutrisi."
"Jika anak kurang mendapat asupan 9AAE di masa emas pertumbuhannya, maka pembentukan otaknya pun bisa tidak maksimal," terang Prof Damayanti dalam Media Scientific Session yang diselenggarakan oleh PT Frisian Flag Indonesia secara daring pada Kamis (15/4/2021) lalu.
Mengenal Pentingnya 9 Asam Amino Esensial (9AAE)
Lantas, apa itu 9 Asam Amino Esensial (9AAE)?
Asam amino adalah molekul kecil yang bergabung membentuk protein.
Molekul ini dikenal sebagai "Bahan Penyusun Kehidupan", sehingga asam amino sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Dari 20 Asam Amino yang dibutuhkan oleh tubuh, sembilan di antaranya (9AAE) dianggap esensial karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Oleh karena itu, 9AAE harus dipenuhi dari makanan dan minuman yang menjadi sumber protein hewani.
Sumber protein hewani tersebut seperti daging, telur, susu, ikan atau ayam.
9AAE juga berfungsi sebagai building blocks untuk otot dan tulang.
Bahkan, jika satu kandungan AAE hilang, sisanya tidak akan berfungsi.
9AAE mengandung histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, valin, dan triptofan.
Kesembilannya berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Berikut kesembilan Asam Amino beserta fungsinya.
1. Histidine; berfungsi untuk merespons imun dan membentuk pelindung yang mengelilingi sel saraf.
2. Isoleucine; berfungsi dalam penyembuhan atau perbaikan jaringan otot, berperan dalam kekebalan, dan memproduksi hemoglobin serta regulasi energi.
3. Leucine; berfungsi untuk sintesis protein dan perbaikan otot, membantu mengatur kadar gula darah, merangsang penyembuhan luka, dan menghasilkan hormon pertumbuhan.
4. Lysine; berfungsi untuk sintesis protein, produksi hormon, enzim, dan penyerapan kalsium. Lysine juga penting untuk memproduksi energi, fungsi kekebalan serta produksi kolagen dan elastin.
5. Methionine; berperan penting dalam metabolisme dan detoksifikasi, pertumbuhan jaringan, dan terlibat dalam penyerapan seng dan selenium.
6. Phenylalanine; sebagai prekursor tirosin, penting untuk sintesis neurotransmiter seperti dopamin, epinefrin, dan norepinefrin. Methionine juga berperan integral dalam struktur dan fungsi protein dan enzim serta produksi asam amino lainnya.
7. Threonine; berperan dalam metabolisme lemak dan fungsi kekebalan tubuh.
8. Tryptophan; berfungsi menjaga keseimbangan nitrogen, prekursor serotonin, neurotransmiter yang mengatur nafsu makan, tidur, dan suasana hati.
9. Valine; membantu merangsang pertumbuhan dan regenerasi otot serta terlibat dalam produksi energi.
Akibat Kekurangan 9AAE
Menurut studi yang dilakukan oleh National Center for Biotechnology Information, kekurangan satu jenis 9AAE dapat menurunkan kinerja hormon pertumbuhan (IGF-1) sebesar 34 persen.
Bahkan, apabila keseluruhan 9AAE tidak terpenuhi, kinerja IGF-1 akan turun sebesar 50 persen.
Itu berarti, kekurangan 9AAE sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak, sehingga pemenuhan protein hewani sebagai makanan pendamping sang buah hati pun perlu diperhatikan.
Pasalnya, protein hewani memiliki 9AAE dalam jenis yang lengkap dan lebih baik daripada protein nabati, yang mana protein nabati memiliki limiting amino acids (hilangnya salah satu kandungan dari 9AAE).
Sayangnya, Prof Damayanti menambahkan, di Indonesia, protein hewani justru kalah populer dengan protein nabati sebagai makanan pelengkap atau pendamping ASI.
Menurutnya, paradigma yang salah tersebut harus dibenahi bersama-sama.
"Kita harus memberi asupan dengan kandungan protein yang berkualitas, khususnya asam amino esensial yang ada dalam jenis yang lengkap, serta jumlah yang cukup pada protein hewani," ujarnya.
Senada dengan Prof Damayanti, Paula Verhoeven, public figure sekaligus seorang ibu, juga menyampaikan, 9AAE dapat menjadi game changer untuk para ibu agar lebih 'melek' dalam menentukan produk bernutrisi tinggi dan berkualitas untuk anak-anak.
Apalagi, banyaknya informasi yang membanjiri di zaman sekarang terkadang membuat para ibu kebingungan.
Padahal, segala hal terkait tumbuh kembang anak harus menjadi prioritas nomor satu dan pantang untuk salah dipraktikkan.
"Aku selalu menjadikan patokan informasi yang dikeluarkan oleh sumber terpercaya, seperti dari dokter atau ahli gizi, ataupun instansi yang kredibel supaya tidak salah dalam memberikan asupan yang terbaik untuk Kiano," terang Paula dalam kesempatan yang sama.
Frisian Flag Primagro Sebagai Solusi
Untuk mendukung mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak, Frisian Flag Primagro hadir dengan formula protein berkualitas tinggi lengkap dengan 9AAE.
Hal itu disampaikan oleh Specialized Nutrition Director PT Frisian Flag Indonesia, William Lumentut, dalam kesempatan yang sama.
Menurut William, proses tumbuh kembang anak pada 1.000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas yang tidak bisa diulang.
Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan perhatian khusus dalam menyediakan asupan gizi yang optimal untuk sang buah hati.
"FFI trus berinovasi dan terus berkomitmen menjadi mitra bagi para orang tua menyediakan kebutuhan gizi yang berkualitas dan terjangkau, sesuai dengan visi perusahaan, 'Nourishing by Nature'."
"FFI juga terus berupaya dalam peningkatan status gizi generasi bangsa dan pengentasan isu malnutrisi," kata William.
Hal senada juga diungkapkan oleh Head of Marketing PT. Frisian Flag Indonesia, Angelia Susanto.
Angelia menerangkan, Frisian Flag Indonesia terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk berkualitas.
Menurutnya, Asam Amino berperan sangat penting dalam perkembangan holistik anak usia pertumbuhan.
Asam Amino dapat mendukung tulang dan gigi yang kuat, hingga kesiapan belajar sang anak.
"Kali ini, kami menghadirkan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ dan 3+ yang bersumber dari protein hewani berkualitas tinggi dengan kandungan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) dalam jenis yang lengkap dan jumlah yang lebih tinggi untuk bantu dukung potensi tumbuh kembang si kecil secara lebih optimal," jelas Angelia.
Sebagai mitra nutrisi lengkap untuk si kecil, formula terbaru dari Frisian Flag PRIMAGRO 1+ dan 3+ telah ditingkatkan untuk lebih mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, kesiapan untuk belajar, dan bergerak aktif.
Frisian Flag PRIMAGRO 1+ dan 3+ mengandung protein tinggi dengan Omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), dan minyak ikan untuk mendukung kesiapan belajar sang buah hati,
Di dalam Frisian Flag PRIMAGRO 1+ dan 3+ juga terdapat 12 Vitamin dan 9 Mineral, termasuk Zat Besi dan Seng, untuk mendukung gerak aktif anak.
Rangkaian produk ini juga mengandung Kalsium tinggi, Magnesium, dan Vitamin D3 untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Frisian Flag PRIMAGRO 1+ dan 3+ kini telah hadir di supermarket dan toko-toko terdekat dengan varian rasa vanila, madu, dan cokelat.
Ukuran kemasan yang dihadirkan juga beragam, sesuai dengan kebutuhan yakni tersedia, yaitu dalam 150g, 400gr, 800gr, 1.2kg, dan 2kg.
Saatnya Anda memperkenalkan formula baru Frisian Flag Primagro kepada anak.
Campurkan susu Frisian Flag Primagro formula baru dengan makanan untuk membantu sang buah hati tumbuh dan berkembang secara optimal.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)