Permintaan untuk Amphotericin B ini pun mengalami peningkatan di India seiring meningkatnya kasus infeksi jamur hitam.
Namun di negara itu, persediaan obat ini terbatas, karena banyak rumah sakit yang tidak mengantisipasi lonjakan jumlah kasus, lantaran kemunculan jamur hitam ini di luar prediksi.
Seorang warga di negara bagian Telangana selatan India, Bhavya Reddy mengatakan bahwa ayahnya didiagnosis terinfeksi jamur hitam pada 26 April lalu, tepat saat dinyatakan pulih dari Covid-19.
"Begitu dia mulai pulih dari Covid-19, wajahnya mulai membengkak, saat bengkaknya tidak kunjung berkurang, (dokter) menyarankan agar ayah saya mendapatkan suntikan. Rumah sakit juga tidak memiliki pasokan Amphotericin B, dan ayah saya harus memohon kepada Menteri Utama negara bagian untuk menerima botol obat tersebut," kata Reddy.
Setelah obatnya berhasil diamankan, ayahnya kemudian menjalani operasi sinus endoskopik untuk meredakan pembengkakannya.
Sementara itu, Menteri junior Kementerian Bahan Kimia dan Pupuk India, Mansukh Mandaviya menuliskan cuitannya pada hari Kamis lalu bahwa lima perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah untuk memproduksi obat di India.
Sebelumnya, ada enam perusahaan yang telah memperoleh kepercayaan untuk memproduksi obat-obatan di negara itu.