TRIBUNNEWS.COM - Alergi adalah respons imun yang tidak biasa atau berlebihan yang dipicu oleh zat tertentu.
Alergi memiliki gejala yang beragam, tapi secara umum gejalanya berupa mata gatal, mengi, dan bersin.
Melansir laman Medical News Today, penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), di Amerika Serikat ada 60 juta orang mengalami alergi setiap tahun.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 20% orang di seluruh dunia memiliki kondisi alergi.
Banyaknya orang yang mengalami alergi membuat kesalahpahaman tentang alergi sendiri.
Kesalahpahaman tersebut terus dipercaya hingga sekarang dan masalahnya menyebabkan penanganan yang keliru pada alergi.
Berikut ini mitos-mitos seputar alergi yang patut untuk diluruskan.
1. Alergi hanya terjadi pada anak-anak
Salah satu mitos yang terus ada soal alergi adalah anggapan alergi terjadi hanya pada anak-anak.
Satu penelitian menunjukan prevalensi alergi makanan pada 40.443 orang dewasa di Amerika Serikat.
Hal ini menunjukan bahwa alergi tidak hanya terjadi pada anak-anak, untuk orang dewasa seringkali alergi terjadi karena makanan.
2. Tidak ada pengobatan untuk alergi
Secara umum, memang tidak ada obat untuk alergi.
Namun, perawatan tertentu dapat secara efektif mengurangi gejalanya.