Sedangkan, pada kelompok kontrol (yang tidak mengonsumsi kalsifediol) yang berjumlah 26 pasien, ada 13 pasien dirawat di unit perawatan intensif, dan dua orang meninggal dunia.
Tiga dosis kalsifediol dalam studi ini (0,532 mg di hari pertama, dan 0,266 mg di hari ketiga dan ketujuh) dapat mengurangi infeksi parah Covid-19.
Selain itu, disimpulkan pula bahwa dosis tersebut pun bisa menurunkan risiko komplikasi.
"Kalsifediol bisa mengurangi infeksi penyakit yang parah, namun uji coba lebih besar diperlukan untuk menemukan jawaban yang pasti," kata peneliti.
Saran untuk penderita Covid-19
Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dari Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K) menganjurkan sejumlah vitamin untuk orang yang terinfeksi Covid-19.
“Kalau ada gejala ringan, minum vitamin C, vitamin D, dan ditambah antivirus yang diresepkan oleh dokter. Jangan tentukan sendiri,” ujarnya dalam Webinar bertajuk “Isolasi Mandiri Pasien Covid”, Jumat (2/7/2021).
Selain mengonsumsi obat dan vitamin, pasien Covid-19 juga disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang serta rutin olahraga ringan.Vitamin D bagi Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri
Meskipun pasien secara acak diminta mengonsumsi kalsifediol, ada lebih banyak pasien dalam kelompok kontrol dengan tekanan darah tinggi dan diabetes.
Kedua penyakit ini merupakan faktor risiko komplikasi Covid-19 yang parah.
Sehingga bisa disimpulkan, mengapa kelompok kontrol cenderung memperoleh hasil yang buruk.
Belum ada jawaban jelas apakah kalsifediol lebih efektif mencegah infeksi parah Covid-19, dibandingkan bentuk suplemen vitamin D lainnya.
Kalsifediol lebih kuat dan lebih mudah diserap daripada bentuk vitamin D lain, sehingga lebih efektif dikonsumsi pasien dengan penyakit atau gangguan pencernaan.
Para peneliti juga tidak melihat apakah pasien kekurangan vitamin D sebelum pengobatan.
Penelitian lain menemukan orang dewasa di awal musim semi, sering mengalami kekurangan vitamin D.
Kondisi itu muncul karena mereka jarang terkena paparan sinar matahari, yang merupakan sumber alami vitamin D.
Temuan lebih dalam berguna untuk menentukan manfaat vitamin D alami dalam pengobatan Covid-19.
Pasalnya, belum jelas diketahui apakah suplemen vitamin D dapat memperbaiki kekurangan nutrisi.
Atau, apakah pasien yang sudah memenuhi asupan vitamin D bisa memperoleh manfaat dari mengonsumsi vitamin D lebih banyak.
Banyak penelitian yang menemukan kaitan antara kekurangan vitamin D dan risiko Covid-19.
Penelitian terbaru ini hanyalah studi kecil pertama yang menunjukkan asupan vitamin D dapat mengurangi infeksi parah Covid-19.
Studi lainnya
Sebelumnya, banyak studi yang mengungkap asupan vitamin D dalam jumlah cukup terkait dengan hasil yang lebih baik untuk virus corona.
Ditemukan pula hubungan antara kadar vitamin D dan hasil virus corona, meskipun tidak ditemukan hubungan sebab akibat.
Sebuah studi yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan, pasien yang memenuhi asupan vitamin D memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terkena komplikasi berbahaya dari Covid-19.
Komplikasi yang dimaksudkan, antara lain keadaan sulit bernapas atau pun tidak sadarkan diri.
Sementara itu, dari studi kecil lainnya, terungkap orang yang kekurangan vitamin D memiliki kemungkinan dua kali lipat terinfeksi Covid-19.
Sumber Vitamin D dari Konsumsi Makanan
Selain dari paparan sinar matahari, vitamin D juga bisa diperoleh melalui konsumsi makanan tertentu.
Dilansir dari Healthline, 18 Desember 2019, berikut adalah makanan yang tinggi vitamin D dan penting untuk dikonsumsi.
1. Ikan salmon
Ikan salmon merupakan ikan berlemak yang tinggi vitamin D. Menurut United States Department of Agriculture (USDA) Food Composition Database, 100 gram ikan salmon mengandung 526 IU vitamin D atau sekitar 66 persen dari kebutuhan harian.
Sementara itu, 100 gram ikan salmon liar bisa mengandung 988 hingga 1.300 IU vitamin D atau sekitar 124 persen dari kebutuhan harian.
2. Ikan sarden
Ikan sarden kalengan juga merupakan makanan tinggi vitamin D. Sebanyak 3,8 ons ikan sarden kalengan mengandung 177 IU vitamin D atau 22 persen dari kebutuhan harian.
Jenis ikan berlemak lainnya yang juga termasuk sumber vitamin D yang baik adalah ikan mackerel yang mengandung 360 IU.
3. Minyak hati ikan cod
Minyak hati ikan cod merupakan salah satu suplemen yang sangat popular. Bagi yang tidak suka menyantap ikan, mengonsumsi minyak ikan cod bisa jadi pilihan cerdas untuk mendapatkan asupan vitamin D.
Terdapat sekitar 488 IU per sendok the minyak hati ikan cod. Selain itu, minyak hati ikan cod juga mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi, yakni satu sendok tehnya telah memenuhi sekitar 150 persen dari kebutuhan harian vitamin A.
4. Tuna kalengan
Tuna kalengan tidak hanya praktis dan lezat. Ia juga termasuk makanan tinggi vitamin D yang menyehatkan.
Sebanyak 100 gram tuna kalengan mengandung 268 IU vitamin D atau sekitar 34 persen dari kebutuhan harian.
5. Kuning telur
Ikan bukanlah satu-satunya makanan tinggi vitamin D. Telur utuh, terutama kuning telur, juga merupakan sumber vitamin D yang baik.
Sebagian besar protein dalam telur ditemukan di bagian putihnya, sedangkan kuning telur menyimpan lemak, vitamin, dan mineral.
Satu butir kuning telur mengandung 37 IU vitamin D atau sekitar 5 persen dari kebutuhan harian. Kadar vitamin D dalam kuning telur bisa dipengaruhi oleh paparan sinar matahari dan kandung pakan ayam yang digunakan.