"India menyebutnya sebagai VOC karena hati-hati daripada hanya melihat data apa pun," kata Ravindra Gupta, seorang ahli imunologi dan spesialis penyakit menular di University of Cambridge.
Apakah Delta Plus termasuk Variant of Concern (VOC)?
Ketika suatu varian menjadi sering dan menunjukkan ciri-ciri yang mengkhawatirkan, otoritas kesehatan masyarakat memulai penyelidikan formal, menetapkannya sebagai Variant Under Investigation (VUI).
Jika ditemukan lebih menular, lebih resisten terhadap antibodi, atau menyebabkan penyakit yang lebih parah, varian itu kemudian disebut VOC.
Konsorsium Genomic SARS-CoV-2 India (INSACOG), jaringan laboratorium dan lembaga pemerintah di seluruh negara yang memantau variasi dalam kode genetik virus corona, sebenarnya mengklasifikasikan Delta Plus sebagai Variant of Interest (VOI), bukan VOC, kata ahli virologi Shahid Jameel, pemimpin kelompok penasihat ilmiah INSACOG.
Tetapi, menurut Jameel, mutasi baru tidak akan membuat Delta Plus kurang menular daripada Delta, atau mengurangi kemampuan virus untuk lolos dari respons imun.
"Makanya tidak ada salahnya jika Delta Plus juga disebut sebagai Variant of Concern," ujarnya.
Kini setidaknya ada dua versi varian Delta Plus yang perlahan menyebar ke seluruh dunia.
Varian telah terdeteksi di Kanada, Jerman, Rusia, Swiss, Polandia, Portugal, Nepal, Jepang, Inggris, dan AS.
Versi yang lebih umum secara internasional disebut "AY.1", sedangkan "AY.2" sebagian besar terdeteksi 150 kali di AS.
Efektivitas Vaksin
Vaksin yang ada saat ini masih bekerja melawan varian Delta asli tetapi kurang efektif.
Terutama di antara orang-orang yang mungkin tidak meningkatkan respons kekebalan yang efektif setelah vaksinasi, orang lebih tua, atau yang perlindungannya mungkin berkurang lebih cepat.
Dosis tunggal vaksin Pfizer atau AstraZeneca hanya efektif 33 persen terhadap penyakit simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta.