Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan nutrisi seperti susu, biskuit, vitamin, buah-buahan, diapers dan alat kebersihan lainnya untuk MYN dan orang tuanya selama di rumah sakit.
"Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama, respon Kementerian Sosial sangat cepat. Jadi langsung ditangani. kami yakin bahwa sakit MYN butuh penanganan segera, maka saya langsung berkoodinasi dengan Kementerian Sosial," ungkap Ketua LKS ERBE Abdul Rohim,
Pembiayaan saat ini ditanggung Jaminan Kesehatan Daerah setelah mendapat rekomendasi sebagai binaan LKS.
Kementerian Sosial membantu memberikan rekomendasi ke Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial karena masuk wilayah kerja Kota Bekasi.
Juhari, Ibu dari MYN mengatakan bahwa selama ini dirinya mengalami kesulitan ekonomi untuk bisa membawa MYN ke spesialis gigi di fasilitas kesehatan. Terlebih dirinya merupakan pindahan dari Provinsi Aceh dan masih mengurus surat pindah agar tercatat data kependudukannya di kota Bekasi.
Kementerian Sosial bekerja sama dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) wilayah Bekasi juga mengakseskan pendataan kependudukan bagi Juhari. Hal ini bertujuan agar datanya bisa masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan bisa mengakseskan pada program pemerintah lainnya.
Mawi, bapak dari MYN juga saat ini hanya pekerja serabutan. Sejak Pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, ia tak lagi bekerja sebagai supir truk. Setelah itu kondisi ekonominya semakin menurun.
"Saya berterima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah membantu saya. Saya hanya berharap anak saya bisa sembuh, bisa ceria seperti semula", tutur Juhari.
Saat ini MYN telah ditangani oleh pihak RSUD Chasbullah Abdulmadjid kota Bekasi. Kementerian Sosial akan terus memberikan pendampingan kepada MYN dan orang tuanya.