News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serupa Tapi Tak Sama, Ketahui Perbedaan Mengompol dan Beser

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Mengompol

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian orang tidak bisa membedakan antara beser dan mengompol, karena keduanya berkaitan dengan buang air kecil.

Lantas apa yang membedakan beser dengan mengompol?

Dokter Sub Spesialis Urologi Divisi Geriatri IPD RSCM-FKUI, Prof. dr. Siti Setiati, Sp.U(K), mengatakan bahwa beser memiliki tanda yang menunjukkan keinginan tidak tertahankan untuk berkemih.

Bahkan hal ini bisa terjadi berkali-kali dalam waktu yang berdekatan.

"Beser itu gangguan fungsi berkemih, ditandai dengan keinginan berkemih yang tidak tertahankan, tiba-tiba dan diikuti dengan berkemih berkali-kali," ujar Prof. Siti, dalam webinar bertajuk 'Beser dan Ngompol pada Kelompok Lansia dan Laki-laki, Normalkah?', Kamis (19/8/2021).

Sementara itu, kata dia, mengompol biasanya dialami seseorang yang sudah tidak tahan untuk mengeluarkan urine.

Oleh karena itu, ia menyebut keduanya memiliki perbedaan.

Baca juga: Manfaat Minyak Zaitun untuk Atasi Sembelit, Bisa Diminum Langsung atau Dicampur dengan Buah

Baca juga: Cara Atasi Sembelit Secara Alami dan Aman, Ikuti 5 Tips Mudah Berikut Ini

Baca juga: Cara Mengatasi Diare Secara Alami, Ikuti 8 Tips Berikut Ini

"Dua hal ini serupa tapi tidak sama, beser itu biasamya belum sampai ngompol, tapi kalau sudah ngompol itu kelanjutan dari beser," kata Prof. Siti.

Namun, tidak sedikit lanjut usia (lansia) yang mengalami dua hal ini.

Ketua Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA), Prof. dr. Harrina Erlianti Rahardjo, Sp.U(K), PhD mengatakan jika lansia mengalami dua hal itu, tentu perlu menjadi perhatian.

Hal itu karena mereka bisa saja mengalami gangguan kandung kemih.

"Gangguan beser dan mengompol pada lansia ini cukup berpengaruh bagi mereka, baik dari segi kualitas hidup hingga beban pengobatan di masyarakat," kata Prof. Harrina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini