Selain itu, Dr. Sigmund Freud, bapak psikoanalisis mengatakan bahwa cerebral palsy mungkin terjadi akibat perkembangan janin yang tidak normal.
Hal tersebut dikatakan beberapa dekade sebelum bidang medis menganut konsep tersebut.
Individu dan organisasi lain juga membuat langkah bersejarah untuk membantu mereka yang menderita cerebral palsy.
Pada waktu yang berbeda, pemerintah AS mengeluarkan undang-undang penting untuk memodernisasi perawatan dan memajukan hak-hak individu penyandang cacat.
Perlu diketahui, kedua pasangan bernama Isabelle dan Leonard Goldenson serta Ethel dan Jack Hausman mendirikan organisasi bernama United Cerebral Palsy Association (UCP).
Mereka memiliki anak-anak yang menderita cerebral palsy.
Kemudian dalam dunia kedokteran, terdapat beberapa terobosan seperti golongan darah, penggunaan fototerapi untuk menyembuhkan penyakit kuning, dan pengembangan vaksin untuk rubella.
Beberapa terobosan tersebut ternyata dapat membantu mencegah cerebral palsy dan terus dilakukan hingga saat ini.
Baca juga: Kombinasi Madu dan Akar Bajakah, Apa Saja Manfaatnya untuk Kesehatan?
Bagaimana cerebral palsy mempengaruhi orang?
- 75 persen mengalami nyeri kronis.
- 33 persen tidak bisa berjalan.
- 33 persen mengalami perpindahan pinggul.
- 25 persen tidak bisa bicara.
- 20 persen makan dengan bantuan tabung.