News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Malas Gerak saat Pandemi, Tiga Aktivitas Fisik Ini Bantu Cegah Osteoporosis

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi lansia mengalami osteoporosis.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat menjadi malas gerak.

Kurangnya aktivitas fisik hingga kebiasaan makan yang tidak sehat menjadi faktor risiko yang besar untuk seseorang mengalami osteoporosis.

Karena itu, masyarakat tetap perlu melakukan latihan fisik selama di rumah, terutama fokus pada penguatan dan peregangan tulang maupun keseimbangan.

Hal itu disampaikan oleh dr. Udria Satya Pratama, Sp.OT pada acara Podcast in Hospital (PIH) yang digelar oleh Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) melalui platform Instagram TV beberapa waktu lalu.

Dokter Udria menyampaikan, malas gerak menjadi faktor risiko seseorang untuk terkena osteoporosis, hal itu dikarenakan tulang perlu dilatih agar tidak mengalami penipisan.

Baca juga: Tak Hanya Usia Tua, yang Muda Juga Bisa Kena, Kenali Osteoporosis dan Cara Mencegahnya

Baca juga: Tubuh Perlu Kalsium dan Vitamin D untuk Menjaga dari Risiko Osteoporosis

“Tulang itu hampir sama seperti otot, jadi kalau tidak dilatih dia akan menipis. Sama kayak otot kita, kalau lama tidak dibuat bergerak ya jadi kendor,” ujarnya.

Ada tiga aktivitas fisik yang dapat dilakukan selama pandemi, dan ketiga aktivitas tersebut harus dilakukan secara seimbang.

1. Strength exercise

Strength exercise merupakan latihan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan kekuatan otot.

Tapi tak hanya itu, latihan ini juga membantu meningkatkan keseimbangan tubuh. Contoh dari latihan ini adalah push up, angkat barbel, dll.

“Strength exercise merupakan latihan kekuatan tulang dan juga otot, serta menjaga kebugaran,” tuturnya.

2. Weight bearing exercise

Udria menjelaskan latihan ini membuat seseorang bergerak melawan gravitasi saat posisi tegak sehingga sangat cocok untuk menguatkan tulang.

Latihan ini meliputi aerobik, naik turun tangga, menari, jogging, lari, berjalan, dan yoga.

“Olahraga ini membuat posisi kaki kita menapak bumi, sehingga dapat membangun tulang dan mempertahankannya tetap kuat,” ujarnya.

4. Non weight bearing exercise

Latihan fisik ini berkebalikan dari weight bearing exercise, jadi telapak kaki tidak menyentuh permukaan tanah, alias tungkai tidak diberi beban atau menggantung.

Jenis olahraga ini adalah bersepeda, berenang, kardiovaskular endurance.

“Latihan ini sifatnya lebih ringan daripada weight bearing exercise, karena tidak menopang tubuh terlalu berat,” imbuh dr Udria.

Weight bearing exercise merupakan latihan fisik yang paling utama untuk mencegah osteoporosis, karena latihan tersebut memaksimalkan kekuatan tulang.

Latihan fisik dapat dilakukan dalam waktu 150 menit per minggu atau  4-5 kali satu minggu dengan durasi 30 menit.

Jika seseorang baru memulai olahraga, maka disarankan untuk memulainya dengan start low dan goes low, artinya dimulai dengan olahraga ringan terlebih dahulu.

“Kalau masih pemula jangan terburu-buru untuk berlari dengan jarak jauh dan dalam waktu lama, tapi harus bertahap,” ungkapnya.

Selain banyak bergerak, penting juga untuk memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi, kalsium dan Vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.

Pasalnya dalam satu hari seseorang membutuhkan 1000-1500 mg kalsium, namun pada segelas susu hanya mengandung 280 mg kalsium, oleh karena itu penting bagi seseorang untuk melengkapinya dengan sumber makanan lain atau suplemen.

“Pada segelas susu itu hanya mengandung 280 mg, tapi bukan berarti sehari minum empat gelas susu karena pada susu juga mengandung lemak dll. Jadi untuk memenuhi kebutuhan kalsium, kita bisa mengonsumsi sumber kalsium lain atau suplemen,” pesannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini