News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Musim Hujan, Vaksinasi Flu Disebut Penting Bagi Pengidap Penyakit Jantung

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Suntik Vaksin

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim hujan seperti yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia pada November ini, membuat seseorang rentan terkena flu.

Suhu dingin kian memudahkan flu menyerang.

Dokter Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr Humaera Elphananing Tyas mengatakan flu bisa berakibat fatal bagi orang yang berisiko.

Menurut WHO, mereka yang berisiko antara lain anak-anak, ibu hamil, lansia, hingga pemilik komorbid salah satunya penyakit jantung.

Pada pengidap gangguan jantung, flu berpotensi meningkatkan stres yang bisa menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat. 

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memberi tekanan berlebih pada jantung sehingga serangan jantung rentan terjadi. 

"Penyakit jantung yang didapat pada usia dewasa biasanya disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan kurang aktivitas fisik. Penyakit ini juga dapat dipicu penyakit lain yang diderita, semisal darah tinggi, kencing manis, dan kolesterol tinggi," kata Humaera dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).

Ia mengatakan mereka yang berisiko tinggi terserang flu fatal seperti pengidap penyakit jantung agar melakukan vaksinasi flu.

Sebab menurut penelitian Inggris tahun 2020, vaksinasi influenza bisa mengurangi risiko serangan jantung hingga 45 persen.

Baca juga: Gandeng Tokoh Masyarakat Ahmad Syaiful Acong, Mahyudin Gelar Vaksinasi di 3 Kecamatan Kutai Barat

Humaera menjelaskan penyakit gagal jantung merupakan penyakit saat organ jantung tak bisa memompa darah ke seluruh tubuh, seperti kondisi normal. 

Gagal jantung umumnya menimbulkan gejala seperti sesak napas, kaki bengkak, perut kembung hingga kondisi mudah merasakan lelah.

Meski begitu, lanjut dia, gejala tersebut tidak cukup untuk memvonis bahwa pasien menderita gagal jantung.

"Masih perlu pemeriksaan fisik dan penunjang lebih lanjut, seperti pemeriksaan irama jantung, pemeriksaan bentuk dan kondisi jantung dan paru-paru, serta pemeriksaan kinerja jantung," terangnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini