Nah, bertepatan dengan Hari Prematuritas Sedunia yang jatuh pada 17 November 2021, para ibu perlu mendapatkan edukasi terkait apa yang dapat dilakukan agar terhindar dari risiko kelahiran bayi secara prematur.
Dr. Rima menyarankan kepada para ibu hamil untuk tidak segan melakukan konsultasi kepada ahlinya, agar mereka mendapatkan literasi yang cukup terkait faktor risiko yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
Ia menjelaskan bahwa riwayat kelahiran dapat meningkatkan risiko prematur bagi ibu yang memiliki riwayat abortus, angkanya 1,9 kali lebih berisiko.
Namun yang lebih tinggi risikonya adalah riwayat persalinan secara prematur dan caesar.
Karena riwayat persalinan prematur menunjukkan angka 3 kali lebih berisiko untuk menyebabkan kelahiran bayi prematur.
"Sedangkan riwayat persalinan caesar 2,9 kali lebih berisiko," jelas Dr. Rima.
Tidak hanya itu, Dr. Rima menekankan bahwa ibu hamil perlu mengetahui penyebab lainnya yang berpotensi memicu kelahiran prematur.
Mulai dari usia ibu yang terlalu muda yakni di bawah 19 tahun, serta terlalu mature yakni lebih dari 35 tahun.
Kemudian kondisi psikologis yang stress karena terlalu banyak pikiran maupun beban dalam kehidupannya.
Selanjutnya ada pula yang dipengaruhi jumlah cairan ketuban yang tidak sama seperti ibu hamil pada umumnya.
"Selain itu, usia ibu melahirkan kurang dari 19 atau lebih dari 35 tahun, stress maternal yang dialami ibu, dan jumlah cairan ketuban yang tidak normal juga dapat meningkatkan risiko preterm (prematur)," tutur Dr. Rima.
Terkait risiko kelahiran prematur ini, upaya apa yang dapat dilakukan ibu hamil agar bisa melahirkan bayi cukup bulan ?
Nah, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui peran kecukupan nutrisi tepat demi menunjang masa kehamilan yang sehat dan mengurangi risiko melahirkan bayi prematur.
Dr. Rima menegaskan bahwa ibu hamil memerlukan suplemen yang mengandung Omega 3, Zinc, Vitamin D3 atau multi-mikronutrien untuk memenuhi kecukupan nutrisi yang diperlukan ibu dan janin yang dikandung agar tumbuh dan berkembang menjadi bayi yang sehat.