Dijelaskan oleh pendiri Rumah Sunat dr.Mahdian Nasution, Sp.B, ada tiga teknik sunat yang masih dipraktikkan hingga saat ini, yaitu teknik tradisional, konvensional, serta metode modern menggunakan klem.
"Teknik tradisional biasanya dilakukan oleh tenaga non-medis. Karena negara kita kepulauan, banyak yang tinggal di pedalaman melakukan sunat dengan dukun sunat memakai alat tradisional seperti batu, bambu, dan lainnya," ujarnya.
Teknik konvensional merupakan teknik sunat yang dilakukan oleh tenaga medis seperti perawat, dokter, dan mantri. Metode ini masih menggunakan jahitan dan ada risiko perdarahan.
Sementara itu, sunat modern menggunakan alat sekali pakai, salah satunya adalah metode Mahdian Klem yang tidak memerlukan jahitan dan perban.
Setelah tindakan sunat pun anak bisa langsung beraktivitas.
"Namun kontrol pascasunat tetap diperlukan untuk mencegah risiko perdarahan, penis bengkak, hingga infeksi," katanya.
Belakangan sunat dengan metode laser juga populer. Namun, metode ini sebenarnya memiliki risiko berbahaya karena menggunakan energi panas dengan alat elektrokauter untuk memotong jaringan.