TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai penggumpalan darah di otak, gejala, dan cara pencegahannya.
Gumpalan darah di otak sering menyebabkan penyakit yang lebih kompleks seperti stroke otak.
Dikutip dari Narayana Health, gumpalan darah di otak disebabkan oleh darah yang tidak mengalir ke otak.
Ketika ada halangan dalam aliran darah yang mengalir ke otak, gumpalan darah stasioner di kepala yang dikenal sebagai trombus terbentuk.
Trombus dapat lepas dan memasuki aliran darah yang mengarah ke embolus.
Pembentukan trombus dan embolus ini menyebabkan beberapa kejadian dan gejala yang tidak menyenangkan di tubuh, yang mengindikasikan stroke otak.
Baca juga: Bagi Penderita Stroke, Waspadai Gangguan Menelan, Dampaknya Bisa Bahaya
Baca juga: Apa Itu Penggumpalan Darah di Otak? Berikut Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya
Gejala Penggumpalan Darah di Otak
1. Gangguan Bicara dan Penglihatan Kabur
Gejala penggumpalan darah di otak adalah gangguan bicara dan penglihatan kabur.
Gejala ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan fisik pada pasien.
Pasien mungkin akan mengalami penglihatan yang kabur atau menghitam karena trombosis serebral dan mungkin juga akan kehilangan kemampuan untuk berbicara atau memahami orang lain.
Jika pasien berhasil berbicara, kata-kata yang diucapkan mungkin tidak jelas dan menjadi sangat sulit untuk dipahami orang lain.
2. Kelumpuhan Sebagian
Gejala yang paling berbahaya adalah kelumpuhan sebagian tubuh.
Pasien mungkin kehilangan kendali atas satu sisi wajah atau satu lengan atau kaki selama pembentukan gumpalan darah di otak.
Ini terjadi hanya pada satu sisi tubuh pasien, dan membuatnya kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik.
Pasien mungkin juga merasakan satu sisi mulutnya terkulai saat tersenyum.
3. Sakit Kepala dan Ketidakseimbangan Fisik
Pasien mungkin mengalami rasa sakit yang luar biasa di kepala dan mengalami ketidakseimbangan fisik.
Faktanya, sakit kepala adalah gejala umum dari gumpalan darah di otak.
Pasien kemungkinan juga akan kehilangan kemampuan untuk berjalan atau berdiri, yang menyebabkan ketidakseimbangan fisik dalam tubuhnya.
4. Masalah dengan Konsumsi Makanan
Pasien mungkin mengalami kesulitan makan dan menelan.
Selain itu, mungkin juga tidak dapat minum cairan apa pun.
Pasien akan merasakan dorongan terus-menerus untuk muntah dan merasa pusing.
Baca juga: Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya untuk Mencegah serta Menanggulanginya
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Gejala Serangan Jantung Ringan yang Bisa Berbahaya
Cara Mencegah Penggumpalan Darah
Berikut ini cara mencegah penggumpalan darah, dikutip dari Healthline.com:
1. Jangan duduk untuk waktu yang lama
Jika sedang dalam penerbangan panjang atau terjebak di tempat tidur setelah operasi, cobalah bangun setiap jam atau lebih untuk bergerak, jika memungkinkan.
Tetap aktif akan mencegah darah berkumpul di kaki dan membentuk gumpalan.
2. Jangan kelebihan berat badan
Jika kelebihan berat badan, cobalah untuk menurunkan berat badan.
Orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih besar untuk plak di arteri yang menyebabkan pembekuan atau penggumpalan darah.
3. Kendalikan diabetes dan penyakit jantung
Kondisi seseorang dengan diabetes dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.
4. Jangan merokok
Bahan kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan membuat trombosit lebih mungkin untuk menggumpal.
5. Minum banyak air
Anda harus tetap terhidrasi.
Memiliki terlalu sedikit cairan dalam tubuh dapat membuat darah Anda lebih kental.
(Tribunnews.com/Latifah)