News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waspada! Ini 5 Penyakit yang Belum Ditemukan Obatnya, Ada HIV-AIDS dan Kanker

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut lima penyakit yang belum ditemukan obatnya diantaranya adalah HIV-AIDS dan kanker.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut lima penyakit yang belum ditemukan obatnya hingga saat ini.

Teknologi telah berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang untuk membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah.

Sektor yang tak luput dari dampak perkembangan teknologi adalah pada kesehatan.

Begitu banyak manusia telah tertolong disebabkan perkembangan teknologi kesehatan seperti CT Scan, alat rontgen, hingga pendeteksi kanker.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Demensia: Dari Gejala, Tipe-Tipenya, hingga Cara Penanganannya

Baca juga: Mengenal Penyakit Pneumonia: Dari Gejala hingga Cara Penanganannya oleh Dokter

Sayangnya meskipun perkembangan teknologi sudah sangat pesat terdapat beberapa penyakit yang belum ditemukan obatnya hingga saat ini.

Berikut lima penyakit yang belum ditemukan obatnya, dikutip dari berbagai sumber.

1. Kanker

Penderita kanker.

Kanker merupakan salah satu penyakit yang belum ditemukan obatnya saat ini.

Sebenarnya kanker adalah perkembangan dari tumor yang telah berproses menjadi ganas.

Namun perlu diingat jika tidak semua tumor bisa dikatakan sebagai kanker.

Dikutip dari cancer.gov, penyakit kanker bisa terjadi di seluruh bagian tubuh.

Kanker sendiri adalah penyakit di mana mengambil nutrisi di dalam sel tubuh yang sehat sehingga merusak bagian tubuh lainnya.

Sayangnya hingga saat ini, kanker belum ditemukan obatnya dan penanganan maksimal yang dapat dilakukan adalah operasi serta kemoterapi.

Hanya saja kedua metode medis tersebut pun tidak menjamin jika kanker di dalam tubuh penderita tidak tumbuh kembali.

Selain itu penyakit kanker memiliki lebih dari 100 jenis dan contohnya adalah kanker pada paru-paru, lambung, otak, hingga payudara.

2. Ebola

Ilustrasi virus ebola menggunakan mikroskop.

Penyakit ebola pernah begitu masif menimpa masyarakat di negara-negara benua Afrika.

Selain bisa menyerang manusia, penyakit yang disebabkan oleh virus ini juga dapat menimpa hewan primata seperti monyet, gorila, dan simpanse.

Dilansir cdc.gov, gejala utama yang dialami oleh orang yang terkena ebola antara lain:

- Demam

- Nyeri pada kepala dan otot

- Kelelahan

- Sakit Tenggorokan

- Hilang nafsu makan

- Muntah hingga diare

- Berdarah dan lebam tanpa sebab

Hingga saat ini belum ada penanganan yang benar-benar bisa menghilangkan penyakit Ebola.

Namun sudah ada penemuan yaitu dua obat yang dapat mencegah wabah virus Ebola dapat berkembang yaitu Inmazeb dan Ebanga.

Hanya saja obat ini baru dapat menangani virus ebola Zaire dan belum dapat menyembuhkan penderita dengan jenis lainnya.

Diketahui terdapat enam macam virus ebola yaitu ebola virus Zaire, virus Sudan, virus Tai Forest, virus Bundibugyo, virus Reston, dan virus Bombali.

3. Leukemia

Ilustrasi transfusi darah. (thailandmedical.news)

Leukemia disebabkan adanya terlalu banyak memproduksi sel darah putih yang abnormal.

Sel darah putih tersebut bercampur dengan sel darah merah dan trombosit.

Dikutip dari webmd.com, berikut gejala-gejala yang diperlihatkan oleh leukemia:

- Kelelahan

- Mudah berdarah

- Demam

- Infeksi yang terus berlanjut

- Sakit pada tulang atau sendi

- Sakit kepala

- Muntah

- Berat badan turun

- Nafas pendek

- Keringat dingin

Sayangnya hingga saat ini belum ada pengobatan yang pas untuk menghilangkan penyakit leukemia.

Pengobatan saat ini yang dapat dilakukan hanya untuk meminimalisir risiko penyakit yaitu memakai metode kemoterapi dan imunoterapi.

4. HIV-AIDS

Ilustrasi virus HIV (Freepik)

HIV atau Human Immunodeficency Virus disebabkan oleh virus yang menyerang sel di mana sel tersebut adalah untuk mengobati tubuh saat terkena infeksi.

Akibat virus ini menyerang sel tersebut maka penderitanya akan mudah terkena penyakit dan infeksi.

Dilansir hiv.gov, HIV dapat disebarkan lewat kontak langsung dengan orang lain melalui cairan di dalam tubuh.

Biasanya penyakit ini tersebar melalui kegiatan seks tanpa kondom atau jarum suntik yang digunakan terus menerus.

Jika tidak segera ditangani maka virus HIV akan menyebabkan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).

Lalu gejala-gejala yang dialami penderita HIV yaitu:

- Demam

- Ruam

- Sakit pada otot

- Sakit tenggorokan

- Kelelahan

- Bengkak pada getah bening

- Mouth ulcers

Sayangnya penyakit ini juga belum memiliki obat yang manjur untuk menghilangkannya.

Cara yang paling mujarab untuk saat ini adalah meminimalisirnya dengan penyembuhan fungsional di mana jumlah HIV yang ada di tubuh penderita ditekan seminimal mungkin.

5. Demensia

Ilustrasi Demensia (online.alvernia.edu.)

Dibanding keempat penyakit sebelumnya, demensia tidak termasuk kategori berbahaya.

Demensia sendiri merupakan gejal dari ketidakmampan untuk mengingat, berpikir atau membuat sebuah keputusan terkait aktivitas sehari-hari.

Dikutip dari cdc.gov, penderita penyakit demensia kebanyakan berumur 65 tahun ke atas.

Terdapat beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita demensia antara lain melemahnya otot dan tulang, berkurangnya fungsi nadi, dan berubahnya kemampuan memori.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan untuk menghilangkan demensia pada seseorang.

Namun terdapat beberapa metode untuk meminimalisirnya seperti olahraga rutin, mengkonsumsi makanan sehat, serta bersosialisasi.

Selain itu jika demensia sudah sampai pada level akut maka dapat melakukan terapi seperti terapi stimulasi kognitif dan terapi okupasi.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Kesehatan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini