News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terapi Insulin Selamatkan dan Meningkatkan Kualitas Hidup Orang dengan Diabetes

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi diabetes

Di sisi lain, menurut penelitian Journal Investigation Diabetes, cukup banyak penderita diabetes enggan menjalani pengobatan terapi insulin.

Selain harga dan minimnya waktu untuk mengedukasi pasien, alasan penundaan terapi insulin disebabkan oleh faktor emosional dan psikologis seperti ketidaknyamanan, takut jarum suntik.

Juga pandangan bahwa insulin merupakan akhir kehidupan, kekhawatiran akan hipoglikemia, dan beragam alasan lain.

Hal ini telah terbukti sejak insulin ditemukan 100 tahun yang lalu dan tahun ini adalah peringatan 100 tahun penemuan insulin sebagai pengobatan pertama diabetes yang telah menyelamatkan banyak jiwa. 

Namun sayangnya, jutaan orang dengan diabetes di seluruh dunia belum  dapat mengakses perawatan yang mereka butuhkan, padahal mereka memerlukan perawatan dan dukungan berkelanjutan untuk mengelola kondisi mereka dan menghindari komplikasi.

Fakta inilah akhirnya membuat pentingnya akses pengobatan diabetes menjadi tema peringatan Hari Diabetes Sedunia 2021-2023. 

Akses pengobatan diabetes sangatlah penting karena orang dengan diabetes memerlukan perawatan dan dukungan yang berkelanjutan untuk mengelola kondisi mereka dan menghindari komplikasi.

Terapi insulin seringkali merupakan bagian penting dari pengobatan diabetes untuk mengontrol tingkat gula darah dan mencegah komplikasi diabetes. 

Selama satu abad terakhir, sudah ada sejumlah insulin generasi baru yang dikembangkan dan dipasarkan untuk mengurangi beban pengobatan sehari-hari, menghadirkan prosedur pengobatan yang lebih fleksibel, dan membantu penderita diabetes dalam mengontrol gula darah dengan lebih mudah.

Terapi insulin adalah penemuan yang menyelamatkan hidup (life-saving discovery) bagi orang dengan diabetes. 

Bagi sebagian orang dengan diabetes (terutama diabetes tipe 1), insulin membantu mereka untuk beraktivitas seperti biasa dan mendapatkan kehidupan yang berkualitas.

Insulin bukanlah last resort (pilihan akhir) melainkan salah satu upaya yang paling efektif untuk mencegah terjadinya komplikasi sehingga jangan menunggu komplikasi baru menggunakan insulin.

Ketut Suastika menambahkan, selalu ada tantangan dan kebutuhan pasien yang belum terpenuhi ketika melakukan terapi insulin.

Untuk melakukan terapi insulin ini, pasien membutuhkan prosedur terapi yang lebih sederhana.

"Saat ini 2-in-1 insulin co-formulation merupakan salah satu inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan pasien dan dapat membantu jutaan penderita diabetes di Indonesia," katanya.

Dalam menangani diabetes, PERKENI telah menetapkan bahwa tingkat HbA1c pasien harus mencapai 7 persen.

Sayangnya, lebih dari 70 persen pasien diabetes di Indonesia tidak berhasil mencapai target tersebut akibat prosedur yang kompleks. 

"Pasien yang menjalani terapi insulin biasanya membutuhkan lebih dari satu suntikan insulin setiap harinya untuk menjaga gula darah dengan baik.

Prosedur terapi yang kompleks dapat menurunkan tingkat kepatuhan pasien dan menyebabkan kegagalan dalam menurunkan tingkat HbA1c yang ditargetkan. 

Untuk mengatasi tantangan tersebut, 2-in-1 insulin co-formulation IDegAsp memberikan prosedur yang lebih sederhana untuk dijalani oleh pasien.

Suastika mengatakan, IDegAsp merupakan 2-in-1 insulin co-formulation pertama dan satu-satunya di dunia yang mengandung insulin degludec basal generasi baru dan insulin aspart dalam satu suntikan.

Inovasi 2-in-1 insulin co-formulation IDegAsp dirancang untuk menyederhanakan terapi insulin sehingga lebih mudah dijalani, hanya dengan satu kali suntikan sehari dan tidak membutuhkan re-suspensi.

Inovasi ini juga aman karena memiliki risiko hipoglikemia yang rendah dan terbukti dapat menurunkan tingkat HbA1c dan mengontrol gula darah setelah makan. 

Berbagi Informasi tentang Diabetes

Duta Besar Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen mengatakan, peringatan hari Diabetes Sedunia merupakan kegiatan tahunan yang menunjukkan bahwa masih ada organisasi global, regional, dan komunitas yang senantiasa mendukung upaya pengentasan penyakit ini. 

Tahun ini, peningkatan jumlah orang dengan diabetes yang pesat menjadi peringatan mengenai pentingnya kesehatan masyarakat, terutama pada masa pandemi COVID. 

"World Diabetes Day dapat menjadi kesempatan untuk berbagi informasi mengenai pencegahan diabetes dan meminta tambahan sumber daya dan perhatian yang lebih memadai," katanya. 

"Kami meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesadaran diabetes dan menyediakan akses pengobatan bagi penderita di Indonesial,” katanya.

Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia, Anand Shetty mengatakan, selama hampir 100 tahun, Novo Nordisk secara konsisten mendorong perubahan untuk mengalahkan diabetes. 

Novo Nordisk melakukannya dengan menjadi pelopor terobosan ilmiah, memperluas akses untuk obat-obatan, serta mencegah dan menyembuhkan diabetes dan penyakit kronis serius lainnya.

"Diabetes telah menjadi beban besar dalam sistem kesehatan, dan kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan otoritas kesehatan dan mitra terkait di Indonesia untuk mencegah dan mengobati penyakit ini," katanya. 

"Bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kami akan meningkatkan dan memperkuat upaya kami untuk menyediakan pengobatan diabetes yang berkelanjutan di Indonesia dengan memberikan diagnosis dini dan pengendalian yang optimal,” ujarnya. 

Novo Nordisk ingin menjangkau sebanyak mungkin orang dengan diabetes di Indonesia dengan melakukan berbagai kampanye dan edukasi mengenai diabetes; bergabung dengan gerakan global Changing Diabetes in Children; menyediakan berbagai produk inovatif; dan mendukung pemerintah dalam berbagai pendekatan yang bersifat preventif.

Vice President and General Manager Novo Nordisk Indonesia Anand Shetty mengatakan,pihaknya akan meningkatkan akses edukasi mengenai diabe­tes kepada masyarakat demi meningkatkan taraf hidup masyarakat, penderita diabetes, dan meningkatkan pencegahannya.

“Kami mengembangkan TanyaGendis yang merupakan chatbot virtual yang tersedia dalam WhatsApp melalui nomor 0812 8000 5858 melalui WhatsApp."

"Kami ingin memudahkan semua masyarakat mendapatkan informasi mengenai diabetes,” tuturnya.

Gendis adalah singkatan dari ceGah & kENDali DIabeteS.

Bersamaan dengan TanyaGendis, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin juga meluncurkan iklan layanan masyarakat dalam acara Health Business Gathering 2021 di Bali. 

Sejumlah iklan layanan masyarakat akan dipasang di berbagai platform digital dan tempat umum. 

Iklan ini mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat guna mencegah diabetes sebelum terlambat.

Chatbot dan PSA tersebut merupakan implementasi dari nota kesepahaman antar pemerintah (G2G MoU) antara Indonesia dan Denmark tentang kerja sama kesehatan.

Memperingati Hari Diabetes Sedunia  dan hari jadi insulin ke-100, Novo Nordisk, Kemenkes, dan Kedutaan Besar Denmark berkolaborasi menggelar serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap diabetes. 

Beberapa kegiatannya yang dilakukan adalah penyediaan booth di Stasiun Kereta Tanah Abang di mana para komuter dapat melakukan tes gula darah. 

Kegiatan serupa juga dilakukan di Pasar Tanah Abang, di mana ratusan karyawan Pasar Tanah Abang dapat menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mengecek risiko diabetes. 

Ada pula Monas Blue Light yang merupakan bagian dari Blue Monument Challenge. 

"Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap diabetes," kata Anand.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini