News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Metode FAST agar Pasien Stroke Tidak Terlambat ke RS

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Stroke

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Achmad Firdaus Sani dr SpS(K)  menjelaskan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time) untuk mengenali gejala stroke dengan mudah.

Firdaus menjelaskan gejala stroke dapat dikenali lewat beberapa hal.

Pertama dari face yaitu ketika tersenyum ada separuh wajah yang tertinggal atau wajah merot.

Kedua, arm yaitu tungkai dan lengan lemah seperti tidak bisa memegang dan tidak bisa mengangkat sesuatu.

Ketiga, speech yaitu kesulitan berbicara pada lidah atau bibir.

Ia mengungkapkan, apabila terjadi hal-hal tersebut maka bisa menggunakan metode time yaitu segera datang ke rumah sakit tepat waktu.

Baca juga: 3 Polwan di Palembang Bantu Ibu-ibu Penderita Stroke Terjebak Dalam Mobil yang Terperosok

“Kenapa semua gejalanya motorik? Karena sebagian besar manifestasi stroke itu adalah motorik. Bisa juga sensorik seperti kesemutan wajah. Kesemutan separuh tubuh juga bisa. Tapi ini adalah gejala yang paling banyak. Kalau ada gejala ini segera datang ke rumah sakit,” jelasnya dalam webinar beberapa waktu lalu

Segera Datangi Rumah Sakit

Firdaus menjelaskan alasan penting kenapa harus cepat datang ke rumah sakit ketika ada gelaja FAST. Ketika di rumah sakit, lanjutnya, akan dilakukan tindakan yang dapat menurunkan angka kematian dan disabilitas pasca stroke.

“Jadi kita tidak boleh membuang waktu. Kalau ada gejala FAST, segera ke rumah sakit,” ucap Firdaus.

Selanjutnya, rumah sakit akan melakukan beberapa hal meliputi:

Optimalisasi Airway Breathing Circulation (ABC) atau jalan nafasnya harus optimal. Kalau tidak, kekurangan aliran darah akan semakin berat dan akan cepat sel otak mati. 

Melakukan CT scan. Sebab, penanganan pertama pasien stroke penyumbatan sangat berbeda dengan stroke perdarahan. 

Pasien stroke akan diregulasi berdasarkan jenis stroke.

Biasanya tekanan darah dan gula darah pasien stroke sangat tinggi.

Memberikan trombolitik atau penyuntikan obat untuk memecahkan bekuan. Ini waktunya hanya empat setengah jam. Jika lebih, maka tidak bisa diberikan.

Mengeluarkan bekuan apabila itu terjadi pada pembuluh darah besar.

Baca juga: Sebelum Wafat, Penulis Lupus Hilman Hariwijaya Sakit Liver dan Stroke

Memerlukan tindakan bedah apabila perdarahan atau penyumbatan sangat besar.

Menurut Firdaus ada dua jenis stroke yang menyerang seseorang, yaitu stroke perdarahan dan stroke penyumbatan.

Dari semua pasien stroke hanya 12 persen yang mengalami stroke perdarahan dan 88 persen sisanya adalah stroke penyumbatan.

Stoke penyumbatan sendiri ada jenis stroke pembuluh darah yang terjadi akibat hipertensi dan gangguan jantung. Dari semua pasien stroke pembuluh darah, 70 persen disebabkan oleh hipertensi dan 30 persen sisanya disebabkan gangguan jantung.

“Sebagian stroke yang datang ke rumah sakit adalah stroke penyumbatan dan sisanya stroke perdarahan,” jelasnya.

Stroke saat ini masih menjadi penyebab kematian pertama di Indonesia untuk penyakit tidak menular. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini