Insomnia adalah gangguan yang dapat dikaitkan dengan penyakit kesehatan mental lainnya seperti depresi dan kecemasan.
Orang dengan gangguan ini sebaiknya menghubungi tenaga profesional kesehatan mental untuk mempelajari kebiasaan tidur yang lebih baik atau minum obat tertentu dapat secara signifikan memperbaiki gejala.
Ketika ia mengetahui akar penyebab insomnianya, maka akan lebih mudah untuk dikelola.
Baca juga: Bahaya Tidur setelah Sahur bagi Kesehatan Tubuh dan Tips Menjaga Kualitas Tidur saat Ramadhan
5. Ketergantungan & Penyalahgunaan Zat
Kecanduan obat resep atau obat-obatan terlarang dan alkohol adalah gangguan yang terdaftar sebagai gangguan kesehatan mental dalam Diagnostic and Statistical Manual, 5th edition (DSM 5).
Seseorang dapat mengalami gejala yang parah dan terkadang mengancam jiwa, tergantung dari jenis obat yang dikonsumsi.
Sebagian besar pecandu dan penyalahguna zat juga berjuang dengan gangguan yang terjadi bersamaan.
Artinya, mereka juga mengalami depresi, kecemasan, bipolar, atau penyakit lain yang tidak diobati selain kecanduan.
Semakin banyak perawatan yang dapat ia terima untuk mengobati kecanduan, maka semakin baik.
Dari detoks medis hingga konseling rawat jalan, mencari dukungan adalah bermanfaat.
6. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar mengacu pada dua suasana hati yang terlibat dengan penyakit, yaitu dua emosi di ujung spektrum yang berlawanan dari yang lain.
Depresi bipolar seseorang dapat bervariasi, mulai dari tidak bisa bangun dari tempat tidur hingga merasa seperti sedang sedih.
Dalam gangguan bipolar, siklus gejala depresi seseorang menuju ke ujung lain spektrum, mania.
Mania terkadang terlihat positif karena seseorang memiliki banyak energi.
Namun, ia juga dapat berpartisipasi dalam perilaku berisiko yang bisa berakibat fatal.
Kemudian, ketika seseorang kembali ke suasana hati yang depresi, kecelakaan itu dapat menghancurkannya, keluarganya, dan bahkan pekerjaan.
7. Skizofrenia
Tidak diketahui secara pasti bagaimana seseorang mengembangkan skizofrenia, tetapi biasanya dimulai dengan "kecenderungan genetik dengan pemicu lingkungan."
Jika seseorang menderita skizofrenia, ia mungkin mengalami saat-saat yang tidak sesuai dengan kenyataan, seperti halusinasi, delusi dan mungkin tidak dapat berkomunikasi dengan tepat.
8. PTSD
PTSD atau gangguan stres pasca trauma dapat terjadi jika seseorang pernah mengalami peristiwa traumatis.
Pertempuran perang, pelecehan seksual, dan bencana alam adalah contoh trauma yang dapat menyebabkan PTSD.
Gejala PTSD termasuk kecemasan parah, mimpi buruk, kilas balik, dan ketidakmampuan untuk mengendalikan pikiran tentang trauma.
Ia mungkin merasa kewalahan oleh pikiran dan ingatan seputar trauma yang ia alami.
9. Gangguan Makan
Anoreksia, bulimia, dan gangguan makan berlebihan adalah gangguan makan yang paling umum.
Begitu mereka selesai makan, mereka akan merasa bersalah dan kebutuhan yang luar biasa untuk membersihkan makanan yang mereka konsumsi.
Gangguan makan berlebihan melibatkan konsumsi makanan dalam jumlah besar tetapi tanpa pembersihan. Namun, rasa bersalahnya sangat berat.
10. Gangguan kepribadian ambang
Gangguan kepribadian ambang dikatakan membuat seseorang tidak dapat mempertahankan hubungan sosial yang positif.
Seseorang menjadi tidak stabil secara emosional, impulsif, dan citra dirinya rusak.
Suasana hatinya mungkin berkisar dari rasa takut ditinggalkan hingga ledakan kemarahan yang meledak-ledak.
Suasana hati seperti ini biasanya tidak terkendali. Garis batas yang parah dapat membuatnya merasa paranoid.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Kesehatan Mental