Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Kepala Unit Transplantasi Hati di Schneider Children's Medical Center di Israel, Dr. Yael Mozer Glassberg mengatakan timnya telah merawat banyak anak yang mengalami kasus hepatitis akut.
Namun ia belum melihat adanya 'lompatan besar' dalam jumlah secara keseluruhan.
Saat ini penyakit hepatitis akut tersebut belum diketahui penyebabnya dan menyerang kelompok anak-anak.
Dikutip dari laman CBC News, Rabu (11/5/2022), baru-baru ini, staf medis di negara itu menganalisis kasus-kasus tersebut, termasuk melalui pengujian secara genetik.
Sementara itu, satu-satunya faktor yang dianggap berkaitan adalah pasien telah terinfeksi virus corona (Covid-19) sebelumnya.
Baca juga: Dunia Dikejutkan oleh Hepatitis Akut, Dokter Singapura: Orang Tua Tak Perlu Khawatir Berlebihan
"Ini diidentifikasi melalui pengujian serologis dan riwayat medis setiap keluarga, tidak ada pasien yang dites positif adenovirus."
"Saya tidak bisa mengatakan bahwa ini adalah hal yang sama yang terjadi saat ini di seluruh dunia, namun kami memiliki 7 kasus seperti itu sejak Februari 2021, dan saat ini kami telah merawat pasien ke-8 di rumah sakit," kata Dr. Glassberg.
Baca juga: WHO: Sebagian Kasus Hepatitis Akut Pada Anak Tidak Tunjukkan Gejala Demam
Dr. Glassberg pun menjelaskan bahwa dua bayi yang mengalami hepatitis akut kini memerlukan transplantasi hati.
"Hepatitis pada kelompok usia tersebut tidak jarang muncul tanpa penyebab yang jelas, menimbulkan pertantaan tentang apakah kedua kasus tersebut terkait dengan kasus lainnya," tutur Dr. Glassberg.
Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Masih Misterius, Lima Anak Teridentifikasi Mengalami Gagal Hati
Karena terdapat variasi dalam pengujian Covid-19 di seluruh dunia, kata dia, kemungkinan akan sulit untuk menentukan kaitan hepatitis akut ini dengan infeksi sebelumnya dari SARS-CoV-2.
Ini tentunya menambah lapisan ketidakpastian lain pada teka-teki global ini.
"Mungkin itu virus baru, mungkin bukan adenovirus, mungkin bahkan bukan pasca-Covid, mungkin kombinasi keduanya," pungkas Dr. Glassberg.