News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Hepatitis

Bocah di Medan Diduga Hepatitis Akut Meninggal, Rumah Sakit Mulai Siapkan Fasilitas Penanganan

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara melaporkan seorang bocah yang sempat dirawat di rumah sakit karena diduga terjangkit hepatitis akut misterius, meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis mengatakan, bocah itu meninggal di Rumah Sakit Elisabeth Medan dengan gejala hepatitis, seperti mual, muntah, diare, dan demam.

"Satu anak yang dirawat di RS Elisabeth meninggal dunia. Pasien meninggal sebelum diperiksa darah, tinja, urine, dan swab (tes cepat) adenovirusnya," kata Ismail.

Bayi Suspek

Bayi dengan jenis kelamin perempuan juga menjalani perawatan intensif sejak akhir pekan lalu di RS Adam Malik Medan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, SGPT yang mencapai angka 500 dan gejala yang timbul seperti warna kulit kuning, bayi yang masih berumur 8 bulan ini dinyatakan suspek hepatitis akut.

Ketua tim hepatitis akut RS Adam Malik Medan Ade Rachmat Yudi Yanto mengatakan, pihaknya belum bisa menyatakan pasien menderita hepatatitis akut, sebab perlu investigasi lanjutan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium.

Kondisi pasien saat ini mengalami sedikit perburukan, di mana warna kuning pada kulit semakin menonjol.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Bocah 3 Tahun yang Diduga Hepatitis Akut di Bima

Baca juga: 15 Anak di Indonesia Suspek Hepatitis Akut, Terbanyak Warga DKI Jakarta, NTB Muncul Dugaan

Masyarakat diimbau agar tidak panik, sebab tim dokter masih terus memastikan penyebab dan jenis penyakit pasien. 

Sementara itu, untuk penyigapan penanganan Hepatitis misterius, Rumah Sakit Adam Malik Kota Medan sedang menyiapkan ruangan khusus dalam hal tersebut.

Menurut Direktur pelayanan medik keperawatan penunjang kesehatan Rumah Sakit Adam Malik, Fajinur mengaku ada 15 ruang  untuk tahap awal penanganan hepatitis misterius ini.

Penyediaan ruangan ini sebab dikatakan Fajinur telah ditemukan pasien probable hepatitis misterius di Rumah Sakit Adam Malik.

"Untuk kasus hepatitis misterius yang tidak di ketahui penyebabnya kita sudah menyiapkan 15 tempat tidur di area yang sudah kita tentukan,"katanya.

Diterangkan Fajinur ruangan tersebut juga dari segi fasilitas baik ventilator dan sebagainya sudah dipersiapkan.

"Jadi dalam ruangan tersebut juga nantinya ada dokter dan perawat yang memonitor 24 jam full," terangnya.

Baca juga: Persiapan Khusus Operasi Pria Obesitas Berat 275 Kilogram di Malang, Korban Tali Sling Lift Putus

Terkait pembiayaan rawat inap pasien hepatitis misterius ini dikatakan Fajinur juga masih dilakukan subsidi dari Rumah Sakit.

"Untuk pembiayaan ada subsidi dari rumah sakit tapi tentunya kita tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut akan hal ini untuk lebih lanjutnya," katanya.

Namun dikatakan Fajinur sejauh ini pihaknya akan mengupayakan apapun yang dibutuhkan pasien hepatitis misterius ini.

"Apabila sudah ada gejala demam terutama kuning di bagian tubuh segera periksa ke rumah sakit terdekat, apabila sudah kondisi berat pasti akan di rujuk ke sini," katanya.

Untuk penanganan hepatitis misterius ada 28 orang terdiri dari dokter dan perawat yang akan khusus disiagakan dalam penyakit ini.

"Jadi ini masih persiapan awal kita apabila terjadi kelonjakan pasien pasti akan ada penambahan kasur dan nakes yang berjaga," ujarnya.

Baca juga: 21 Kasus Diduga Hepatitis Akut Ditemukan di DKI Jakarta, Wagub Riza Minta Warga Waspada

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI (KSP) dr. Brian Sriprahastuti mengatakan, 15 kasus hepatitis akut di Indonesia, belum bisa dikategorikan sebagai hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiolog).

Pasalnya  kasus hepatitis tersebut masih dilakukan pemeriksaan.

"Karena masih menunggu pemeriksaan, kemungkinan Hepatitis E dan adenovirus. Semua masih dugaan atau suspek," kata Brian, di gedung Bina Graha Jakarta.

Ia mengatakan dari 15 kasus yang dilaporkan tersebut, 11 kasus sudah diperiksa, dan hasilnya bukan hepatitis ABCD.

“Tapi belum diperiksa untuk hepatitis E dan adenovirusnya, karena menunggu reagen," ujarnya.

Brian juga menegaskan, bertambahnya kasus dugaan hepatitis akut yang dilaporkan, membuktikan bahwa Sistem kewaspadaan Dini berfungsi, dan SE kemenkes direspon dengan baik oleh daerah.

"Meski demikian masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan terutama untuk keluarga," katanya.(Tribun Network/cr5/fik/kps/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini