TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia hingga kini masih mencari penyebab penyakit hepatitis akut yang sudah dilaporkan sekitar 400-an kasusnya di berbagai negara.
Memang banyak yang membicarakan tentang kemungkinan Adenovirus, tapi ada setidaknya lima hal yang belum jelas sehingga belum dapat dipastikan sepenuhnya sebagai penyebab.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan adenovirus memang ditemukan pada sebagian besar pasien, tapi tidak semua.
Baca juga: WHO: Jumlah Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia Turun 12 Persen Selama Sepekan
Baca juga: Soal Kemungkinan Penyebab Hepatitis Akut, Adenovirus Jadi Teori Terkemuka di Inggris
Sejauh ini kata dia pasien biasanya positif Adenovirus berdasar pemeriksaan darah, itupun kadarnya sebagian besar adalah rendah. Dan sebagian sampel pada biopsi hati justru hasilnya sejauh ini masih negatif.
"Perangai adenovirus biasanya tidak menimbulkan penyakit berat dan memerlukan transplantasi hati," kata Yoga dalam pernyataannya kepada Tribun, Selasa(17/5/2022).
Menurut Yoga untuk membuktikan ada tidaknya semacam perubahan pada adenovirus yang ditemukan pada pasien maka tentu perlu pemeriksaan whole-genome sequencing, yang sejauh ini hasilnya masih amat terbatas sehingga belum dapat dianalisa memadai untuk mengambil keputusan yang pasti.
(Willy Widianto)