News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Hepatitis

Kasusnya Masih Misterius, Waspadai Hepatitis B pada Anak, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021.

Sebagian besar anak tertular infeksi saat lahir atau sesaat setelah menjadi pembawa kronis.

Namun orang dewasa menunjukkan hal sebaliknya, yakni mereka yang terinfeksi memiliki penyakit akut, diikuti dengan pembersihan virus.

Gejala biasanya muncul dalam 25 hingga 180 hari setelah terpapar HBV.

Lalu apa saja gejala paling umum yang biasanya muncul?

Gejala yang muncul mulai dari kulit dan mata menguning (jaundice), kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, sakit perut di area liver kanan atas, kehilangan selera makan, mual, muntah, nyeri sendi, demam ringan, hingga urine berwarna gelap dan tinja (feses) berwarna pucat, rasa gatal yang meluas dan muncul ruam.

Diagnosa Hepatitis B

Jika ditemukan gejala itu, dokter pun akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan anak anda serta melakukan pemeriksaan fisik.

Hepatitis B didiagnosis menggunakan tes darah, yang juga digunakan untuk memantau efeknya pada hati.

Untuk kasus kronis, biopsi hati mungkin diperlukan, yakni mengambil sampel jaringan hati untuk dilakukan pengujian.

Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (Delta Virus). Virus ini mengakibatkan terjadinya radang pada hati (hallodoc)

Lalu seperti apa pengobatan untuk penderita Hepatitis B?

Gejala Hepatitis B biasanya dapat diobati menggunakan obat-obatan.

Pasien dengan kasus yang tidak rumit mungkin dapat pulih sepenuhnya.

Sedangkan pasien dengan Hepatitis B kronis diobati menggunakan obat-obatan untuk mengurangi aktivitas virus dan mencegah terjadinya gagal hati.

Obat-obatan yang diberikan pun termasuk diantaranya Interferon alfa-2b (Intron A), injeksi
Lamivudine (Epivir-HBV), dan obat oral.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini