Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Seorang dokter terkemuka Inggris telah memperkirakan 'peningkatan signifikan' dalam kasus cacar monyet (Monkeypox) di negara itu dalam beberapa minggu ke depan.
Hal itu karena negara tersebut mencatat 20 kasus dan lebih dari 100 kasus ditemukan di Eropa.
Dikutip dari laman The Daily Mail, Minggu (22/5/2022) penyakit ini ditemukan kali pertama pada monyet dan dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak fisik erat, hubungan seksual serta disebabkan oleh virus Monkeypox.
Baca juga: Cacar Monyet di Spanyol Capai 30 Kasus, Pemerintah Tutup Sauna yang Jadi Tempat Penularan
Presiden Asosiasi Inggris untuk Kesehatan Seksual dan HIV, Dr Claire Dewsnap pun khawatir terkait tingkat penyebaran virus ini.
Ia memprediksi peningkatan 'signifikan' dalam kasus infeksi pada minggu depan.
"Yang paling mengkhawatirkan bagi saya adalah adanya infeksi di seluruh Eropa, jadi ini sudah menyebar. Ini sudah beredar di masyarakat umum, ini bisa menjadi angka yang sangat signifikan selama dua atau tiga minggu ke depan," kata Dr Dewsnap.
Baca juga: Penyakit Cacar Monyet Meluas di Eropa, Belum Ada Pengetatan Pintu Masuk Penerbangan Internasional
Dr Dewsnap juga memperingatkan bahwa virus itu dapat memberikan 'dampak besar' pada akses ke layanan kesehatan seksual di Inggris.
Sementara itu Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa sebagian besar kasus baru-baru ini di Inggris dan Eropa ditemukan pada pria gay dan biseksual.
Virus ini lebih umum ditemukan di Afrika Barat dan Tengah, namun jumlah kasus yang dikonfirmasi di Inggris telah mencapai 20, dengan 9 negara lain termasuk Spanyol, Portugal dan Kanada juga melaporkan wabah tersebut.
Sebelumnya, otoritas kesehatan di Spanyol melaporkan 23 kasus Monkeypox yang dikonfirmasi, terutama di wilayah Madrid, di mana pemerintah daerah akhirnya menutup sauna yang terkait dengan sebagian besar kasus infeksi.
Baca juga: Belum Reda Virus Covid, Warga Amerika Serikat Terpapar Cacar Monyet, Waspadai Penyebarannya
Diyakini bahwa saat ini ada 50 kasus di Spanyol, 30 diantaranya dikonfirmasi dan 20 lainnya dicurigai, bersamaan dengan 2 kasus yang dikonfirmasi di Kepulauan Canary Spanyol.
"Departemen Kesehatan Masyarakat Spanyol akan melakukan analisis yang lebih rinci untuk mengendalikan, memotong +mn+ penularan dan mencoba mengurangi penularan virus ini sebanyak mungkin," kata Kepala Kesehatan Regional Enrique Ruiz Escudero.
Dr Dewsnap pun khawatir terkait bagaimana infeksi ini dapat mempengaruhi layanan, karena staf yang melakukan kontak dengan penderita dipaksa melakukan isolasi diri.