Data menunjukkan bahwa orang berusia 50 tahun yang minum teh secara teratur akan mengembangkan gejala penyakit jantung dan stroke 1,41 tahun kemudian dan hidup 1,26 tahun lebih lama daripada rekan mereka yang tidak minum teh.
Mereka yang memiliki kebiasaan meminum teh seumur hidup memiliki kesehatan yang kuat.
Kebiasaan minum teh selama bertahun-tahun menunjukkan risiko penyakit jantuk dan stroke lebih rendah 56 persen, dan risiko semua penyebab kematian 29 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak meminum minuman tersebut, atau meminumnya secara sporadis.
Menariknya, para peneliti tidak melihat adanya manfaat kesehatan di antara mereka yang mulai minum teh selama masa riset tersebut.
Dan para peneliti tersebut mencataan bahwa manfaat kesehatan terkuat ada pada teh hijau.
Alasannya mungkin ada hubungannya dengan senyawa aktif dalam teh yang meningkatkan kesehatan jantung.
Mereka disebut polifenol, dan merupakan kelas senyawa alami yang membantu memberi warna dan rasa pada tanaman.
Bagi manusia, polifenol adalah mikronutrien dan sumber antioksidan utama.
Para peneliti berteori bahwa karena cara daun teh hitam diproses, polifenolnya mungkin kurang kuat.
Menurut Dongfeng Gu, seorang penulis senior studi tersebut, bukti menunjukkan bahwa polifenol tidak bertahan lama di dalam tubuh setelah tertelan.
“Dengan demikian, asupan teh yang sering dalam waktu lama mungkin diperlukan untuk efek kardioprotektif,” katanya dalam siaran pers European Society of Cardiology.
Selain nikmat, minum teh juga bermanfaat bagi kesehatan.
Jangan lupa minum teh Tribunners!
(Tribunnews.com, Renald)