TRIBUNNEWS.COM - Ekosistem parenting dan tumbuh kembang anak Indonesia, Tentang Anak, menggelar webinar mingguannya pada 21 Juni 2022.
Webinar Tentang Anak kali ini berfokus seputar alergi yang kerap terjadi pada anak-anak.
Tentang Anak bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) mengundang Prof Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) dan dr. Imran Agus Nurali, SpKO (yang juga selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia) sebagai narasumber.
dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, dokter spesialis anak yang juga founder dari Tentang Anak mengatakan, "Tentang Anak bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berkomitmen untuk menjangkau serta mengedukasi lebih banyak orang tua di Indonesia terkait kesehatan anak dan ibu, salah satunya melalui webinar secara rutin dengan sumber terpercaya seperti pada webinar hari ini."
Baca juga: Hufadexta-M, Solusi Redakan Alergi yang Menyiksa
"Kali ini, kami membawa topik ‘kenali alergi pada anak’ karena masih banyak orang tua Indonesia yang memiliki pertanyaan terkait alergi yang biasa terjadi pada anak-anaknya."
"Ditambah lagi dengan kondisi polusi atau debu yang semakin parah di ibukota membuat kasus alergi pada anak meningkat atau banyak ditemukan di lapangan belakangan ini."
"Kami harap, dengan adanya sesi webinar berisikan topik parenting yang sering ditemukan sehari-hari oleh orang tua dan anak Indonesia, Tentang Anak dapat mendampingi orang tua melewati berbagai fase parenting sehingga dapat membawa orang tua menjadi lebih percaya diri dalam merawat anak-anaknya sejak usia dini."
Selama sesi webinar Tentang Anak, Prof Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) memaparkan beberapa poin penting terkait alergi pada anak sebagai berikut.
1. Pengertian Alergi
Alergi adalah suatu penyakit interaksi antara faktor genetik yang diturunkan dan dicetuskan oleh faktor lingkungan, seperti makanan, obat, zat-zat kimia, temperatur, suhu, kelembapan, perubahan cuaca yang mendadak, dan termasuk zat-zat yang ditemukan di polusi.
2. Alergi dapat dicegah dengan memperkuat barrier tubuh.
Jika seseorang memiliki barrier tubuh yang kuat, maka dapat meminimalisir kesempatan terjadinya gejala alergi pada tubuh.
Barrier yang manusia miliki termasuk pada barrier di saluran cerna, pernafasan, kulit, mata dan seluruh tubuh manusia.
Walaupun barrier biasanya diturunkan secara genetik, namun terdapat banyak faktor di luar itu yang memungkinkan dapat merusak kekuatan barrier, salah satunya seperti sering mengkonsumsi makanan yang dapat mengiritasi saluran cerna.