TRIBUNNEWS.COM - Simak bahaya merkuri bagi kesehatan dan cara menghindari membeli kosmetik yang mengandung merkuri.
Kosmetik menjadi satu di antara hal-hal yang sepertinya sulit dipisahkan dari perempuan.
Dengan demikian, perempuan harus mengetahui kandungan dan manfaat kosmetik yang dikenakannya.
Jangan sampai kosmetik yang digunakan mengandung bahan yang berbahaya.
Sehingga, tujuan untuk mempercantik wajah justru memiliki efek sebaliknya, karena kurangnya pengetahuan dalam memilih produk kosmetik.
Lantas, apa bahaya merkuri bagi kesehatan?
Berikut pengertian, contoh penggunaan bahan merkuri, dan bahayanya bagi kesehatan sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
Dikutip dari newsdelivers, merkuri merupakan logam berat yang berbentuk cairan berwarna putih keperakan dan mudah menguap pada suhu kamar.
Dalam kehidupan sehari-hari, merkuri sering digunakan sebagai bahan tertentu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jumlah penggunaannya harus dibatasi.
Baca juga: Apa Bahaya Merkuri bagi Kulit Wajah? Ini Penjelasan, Gejala dan Cara Mengatasi jika Terkena Merkuri
Berikut contoh bahan merkuri yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Bahan untuk membuat bola lampu
2. Bahan untuk membuat tambalan gigi
3. Campuran untuk membuat termometer dan sebagainya
Bahaya Merkuri
Merkuri merupakan unsur kimia yang mengandung bahan beracun berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan.
Beberapa masalah kesehatan yang disebabkan oleh merkuri antara lain penurunan fungsi otak, penipisan lapisan kulit, kerusakan ginjal, dan penurunan kekebalan tubuh.
Baca juga: Kegunaan Merkuri yang Sebenarnya, Simak Penjelasan Mengenai Pengertian dan Sejarahnya
Dilansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menghirup uap merkuri dapat menghasilkan efek berbahaya pada sistem saraf, pencernaan dan kekebalan, paru-paru dan ginjal, dan dapat berakibat fatal.
Garam anorganik merkuri bersifat korosif pada kulit, mata dan saluran pencernaan, dan dapat menyebabkan toksisitas ginjal jika tertelan.
Gangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah inhalasi, konsumsi atau paparan kulit dari senyawa merkuri yang berbeda.
Gejalanya termasuk tremor, insomnia, kehilangan memori, efek neuromuskular, sakit kepala, dan disfungsi kognitif dan motorik.
Tanda-tanda subklinis ringan dari toksisitas sistem saraf pusat dapat dilihat pada pekerja yang terpapar unsur merkuri dengan kadar di udara 20 g/m3 atau lebih selama beberapa tahun.
Efek ginjal telah dilaporkan, mulai dari peningkatan protein dalam urine hingga gagal ginjal.
Dikutip dari laman allure, penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada mata, paru-paru, pencernaan, saraf, dan sistem kekebalan tubuh.
Salah satu contoh yang menggambarkan potensi bahaya paparan merkuri selain melalui kulit adalah dari penelitian tentang paparan merkuri selama kehamilan.
Studi menunjukkan hubungan antara merkuri dan komplikasi kehamilan dan masalah perkembangan pada bayi.
Baca juga: Fakta-fakta Merkuri, Unsur Logam Cair yang Ada di Kosmetik dan Lampu Neon
Tips Hindari Beli Kosmetik yang Mengandung Merkuri
Pertama, pastikan untuk mencatat dari mana produk perawatan kulit Anda sebenarnya berasal.
Sebelum membeli, luangkan waktu sebentar untuk melihat detail produk dan mencari tahu persis di mana sebuah produk diproduksi.
Jika itu diproduksi di Timur Tengah atau Asia, lakukan penggalian lebih jauh sebelum Anda membeli.
Alasan lain mengapa merkuri sulit ditemukan dalam kosmetik Anda mungkin karena memiliki banyak nama, seperti Hg, mercuric iodide, mercurous chloride, quicksilver, cinnabaris, atau hydrargyri oxydum rubrum, menurut WHO.
Produk dengan kadar merkuri yang sangat tinggi juga bisa tampak abu-abu.
Baca juga: KLHK: Indonesia Komitmen Akhiri Penggunaan Merkuri dari Pelaku PESK
Jika Anda yakin telah membeli produk yang diformulasikan dengan merkuri dalam jumlah berlebihan, buang saja.
Kemudian buatlah janji dengan dokter kulit Anda, yang dapat menentukan tindakan yang tepat.
Seperti diketahui, semua bahaya kesehatan ini telah menyebabkan pelarangan merkuri oleh banyak negara, termasuk Uni Eropa.
Amazon dan eBay sama-sama memiliki kebijakan untuk mencegah barang mencurigakan dicantumkan, dan mendorong pelanggan untuk menghubungi mereka terkait masalah pembelian.
(Tribunnews.com/Nuryanti)