- Gairah seks rendah
- Tidak ada periode menstruasi atau tidak teratur (pada wanita)
- Infertilitas
- Keluarnya cairan dari puting tidak teratur (galaktorea).
Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa orang dengan sindrom sella kosong memiliki gejala berikut:
- Peningkatan tekanan di dalam tengkorak mereka (tekanan intrakranial jinak).
- Kebocoran cairan serebrospinal dari hidung (cerebrospinal rhinorrhea).
- Pembengkakan diskus optikus akibat peningkatan tekanan kranial (papiledema).
- Perubahan penglihatan, seperti hilangnya kejernihan penglihatan.
Baca juga: Mengenal Lesi Otak, Penyebab, Gejala Umum Cedera Otak, dan Jenis-jenis Lesi Otak
Jenis-jenis Empty Sella Syndrome
Ada dua jenis Empty Sella Syndrome, yaitu Primary empty sella dan secondary empty sella, dikutip dari Pituitary.
1. Primary Empty Sella Syndrome
Primary empty sella syndrome dapat terjadi pada orang yang memiliki kelemahan pada membran yang biasanya menutupi kelenjar pituitari.
Lemahnya membran ini dapat mengakibatkan cairan serebrospinal bocor ke dalam sella tursika dan memberi tekanan pada kelenjar.