Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascamelahirkan, aktivitas dan kualitas hubungan intim pasangan suami istri atau pasutri, memiliki peluang besar untuk mengalami penurunan.
Beberapa ibu menunda melakukan hubungan seksual karena organ intim yang belum siap. Atau, takut merasa sakit karena bekas luka dalam persalinan.
Namun menurut spesialis Kedokteran Fisik Rehabilitasi dan Rehabitasi Seksual dr. Herdiman B. Purba, SpKFR (K) menyebutkan jika dalam kondisi ini, ibu dan ayah tetap bisa melakukan aktivitas seksual.
"Bicara aktivitas seksual, harus genital ke genital. Padahal bisa juga genital menggunakan tangan, misalnya. Bisa tergantikan kalau genital antar genital tidak memungkinkan untuk dilakukan," ungkapnya dalam Soft Launching Klinik Utama Kamirawat yang mengangkat tema "The Best Services to Upgrade your Quality of Life", di Jakarta Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Simak! Begini Caranya Merawat Vagina untuk Perempuan Berusia 40an
Menurut dr Herdiman, banyak sebenarnya hal yang bisa dilakukan. Dan tidak ada alasan untuk tidak bisa menikmati kenikmatan seksual bagi perempuan setelah melahirkan.
Yang terpenting antara suami-istri saling sepakat. Tahu apa yang mereka mau, sehingga bisa mengupayakan bersama bukan sendiri.
Di sisi lain, dr Herdiman menyebutkan jika setelah melahirkan, hasrat untuk berhubungan seksual bisa menjadi rendah. Hal ini bisa dikarenakan ibu merasa lelah secara fisik dan psikis.
"Perubahan terjadi akibat persalinan bisa menyebabkan hal itu. Komunikasi yang baik bisa membuat hubungan kembali membaik. Kita tidak harus memikirkan ektra vaganza. Yang penting kita bicarakan dengan pasangan kita," paparnya lagi.
Jelaskan situasi yang dirasakan, apa yang diinginkan. Ketika terbuka dengan pasangan, itu merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah. Saling terbuka dan bangun komunikasi yang baik.