Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak yang terinfeksi Tuberkulosis atau TBC sangat mungkin terkena Covid-19. Bahkan berisiko alami perburukan. Hal ini diungkapkan oleh Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro.
"Sangat mungkin. Dan ternyata penderita TBC yang terkena Covid-19 berisiko jauh lebih tinggi terhadap perburukan jika sampai terinfeksi. Makanya kita harus ekstra hati-hati," ungkapnya pada Siaran Radio RRI, Kamis (18/8/2022).
Karenanya, keluarga pada pasien anak TBC harus benar-benar terlindungi dari Covid-19. Beberapa cara untuk mengantisipasinya yaitu keluarga perlu lakukan vaksinasi hingga booster Covid-19. Jangan lupa laksanakan protokol kesehatan.
"Harus benar-benar dijalankan secara disiplin karena risikonya sangat tinggi," tegasnya.
Lebih lanjut, saat ini memang ada vaksinasi Covid-19 untuk usia anak usia 6 tahun ke atas. Tapi pada pasien TBC, perlu dilihat kondisi fisiknya.
"Jika kondisi fisik buruk, daya tahan imun turun. Atau saat minum obat punya efek samping ketika mengkonsumsi obat. Maka sebaiknya vaksinasi ditunda dulu sampai kondisi pasien dinyatakan baik," kata Reisa menambahkan.
Jika kondisi fisik sudah membaik, maka anak boleh diberikan vaksin Covid-19. Minimal, 2 minggu setelah mengkonsumsi obat anti TBC.
"Tapi yang pasti, segera konsultasikan ke dokter keluarga yang biasanya menangani. Kapan sih saat yang tepat untuk vaksin Covid-19," pungkasnya.