News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Flu Tomat? Bisa Menular Pada Anak-anak Usia 1 hingga 5 Tahun

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Flu Tomat merupakan penyakit menular yang dapat menyerang anak usia 1 hingga 5 tahun. Ditandai dengan ruam beberapa bagian tubuh yang berbentuk seperti tomat.

TRIBUNNEWS.COM - Flu Tomat adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan beberapa bagian tubuh melepuh menyerupai bentuk tomat.

Dikutip dari Indiatoday, Flu Tomat merupakan efek lanjutan dari penyakit chikungunya atau demam berdarah yang terjadi pada anak-anak.

Penyakit ini tergolong dalam penyakit menular dan sebagian besar menjangkit anak-anak usia satu hingga lima tahun.

Tak hanya itu, Flu Tomat juga dapat menginfeksi orang dewasa dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Sebuah studi mengatakan bahwa virus flu tomat memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19.

Walaupun demikian, virus Flu Tomat tidak ada keterkaitan dengan SARS-CoV-2.

Baca juga: GEJALA Penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox, Termasuk Demam, Ruam, hingga Sakit Kepala

Gejala Flu Tomat

Berdasarkan hasil pengamatan gejala Flu Tomat yang terjadi pada anak-anak adalah sebagai berikut:

- Demam tinggi;

- Timbul ruam atau lepuh berwarna merah di beberapa bagian tubuh;

- Nyeri hebat pada persendian;

- Pegal-pegal;

- Kelelahan (seperti gejala pasien Covid-19);

- Pembengkakan sendi;

- Bercak dan perubahan warna pada berbagai area tubuh, termasuk tangan, pantat, dan lutut;

-Hidung berair dan bersin

- Mual;

- Diare;

- Sakit perut dan kram;

- Dehidrasi

Dalam beberapa kasus, pasien juga melaporkan peningkatan ruam pada kulit mereka.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Malaria? Dari Gejala hingga Pencegahannya

Penyebab Flu Tomat

Dikutip dari Narayanahealth, penyebab pasti Flu Tomat belum diketahui.

Para peneliti masih menyelidiki organisme penyebab khusus yang mendasari adanya Flu Tomat.

Karena ini adalah penyakit menular, penyedia layanan kesehatan menyarankan untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi.

Penularan Flu Tomat

Penyebaran virus Flu Tomat ialah melalui kontak langsung.

Hal ini biasa terjadi pada anak-anak sekolah karena kurangnya pemeliharaan kebersihan, dan sering memasukkan tangan ke dalam mulut.

Orang dewasa juga dapat menularkan virus saat menangani anak-anak tanpa menunjukkan tanda dan gejala penyakit.

Baca juga: Kenali Gejala TBC pada Anak, Jangan Sepelekan Batuk Lebih Dari 2 Minggu dan Demam Berulang

Pengobatan Flu Tomat

Flu tomat adalah penyakit menular yang dapat sembuh sendiri karena tanda dan gejalanya hilang setelah beberapa hari.

Flu tersebut merupakan penyakit langka dan baru muncul, jadi tidak ada obat khusus penyakit yang tersedia.

Para dokter memberikan perawatan simtomatik sesuai dengan kebutuhan anak.

Para dokter meresepkan antipiretik dan pereda nyeri untuk meredakan gejala.

Pencegahan Flu Tomat

Untuk mencegah virus Flu Tomat dapat dilakukan dengan menghentikan penyebaran infeksi virus tersebut.

- Hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi;

- Kurangi memeluk atau menyentuh orang lain yang mengalami gejala demam atau ruam;

- Selalu menjaga kebersihan dan menghentikan kebiasaan mengisap jempol atau jari;

Baca juga: Kenali Gejala Kurangnya Kolagen Dalam Tubuh, Penting untuk Hambat Penuaan

- Gunakan sapu tangan jika hidung meler atau batuk untuk menghindari penyebaran penyakit;

- Jangan menggaruk atau menggosok lepuh dan cuci setiap kali menyentuh lepuh ini;

- Jaga hidrasi dengan cara minum banyak air, susu, atau jus, apa pun yang disuka;

- Jika sudah merasakan gejala Flu Tomat, segera lakukan isolasi untuk menghambat perkembangan penyakit;

- Semua peralatan, pakaian, dan barang-barang keperluan lainnya harus dipisahkan dan disanitasi secara teratur;

- Selalu gunakan air hangat untuk membersihkan kulit dan untuk mandi;

- Konsumsi makanan yang kaya nutrisi dan seimbang untuk meningkatkan kekebalan tubuh;

- Istirahat dan tidur yang cukup untuk mempercepat penyembuhan.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini