Obsesi lainnya:
- Obsesi terkait hubungan (misalnya kekhawatiran berlebihan tentang apakah pasangannya adalah "satu-satunya", kekurangan dan kualitas pasangannya)
Jenis obsesi ini dapat berpusat di sekitar pasangan romantis, kerabat, teman, dan hubungan lainnya.
- Obsesi tentang kematian/keberadaan (misalnya keasyikan berlebihan dengan tema eksistensial dan filosofis, seperti kematian, alam semesta, dan peran seseorang dalam "skema besar".
- Obsesi kejadian nyata/memori palsu (misalnya kekhawatiran berlebihan tentang hal-hal yang terjadi di masa lalu dan dampak apa yang mungkin ditimbulkannya)
- Obsesi kontaminasi emosional (misalnya ketakutan akan ciri-ciri kepribadian yang menggambarkan karakteristik pribadi orang lain).
Baca juga: Prilly Latuconsina Ungkap Penyebab Ingin Akhiri Hidup, Tertekan Dijodohkan dengan Aliando Syarief
Penyebab gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan OCD pada seseorang, dikutip dari NHS.
1. Riwayat keluarga
Seseorang lebih mungkin mengembangkan OCD jika anggota keluarga memilikinya, mungkin karena gen turunan dari keluarga.
2. Perbedaan di otak
Beberapa orang dengan OCD memiliki area aktivitas tinggi yang tidak biasa di otak mereka atau tingkat rendah bahan kimia yang disebut serotonin.
Hal ini dapat meningkatkan kecemasan dalam diri individu.
3. Peristiwa kehidupan
OCD mungkin lebih sering terjadi pada orang yang telah diganggu, dilecehkan atau diabaikan.
OCD kadang-kadang dimulai setelah peristiwa penting dalam hidup, seperti melahirkan atau berkabung.
4. Kepribadian
Seseorang yang memiliki kepribadian rapi, teliti, metodis dengan standar pribadi yang tinggi lebih mungkin untuk mengembangkan OCD.
Selain itu, orang yang umumnya cukup cemas atau memiliki rasa tanggung jawab yang sangat kuat untuk diri mereka sendiri dan orang lain juga dapat menderita OCD.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait OCD