Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seringkali Diabetes Melitus (DM) dianggap sebagai penyakit orang dewasa.
Namun demikian, DM juga bisa terjadi pada anak-anak dan remaja, khususnya DM tipe-1.
Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis.
Baca juga: Gejala Diabetes Melitus: Sering Buang Air Kecil, Cepat Lapar, dan Cepat Haus
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, DM tipe-1 tidak dapat dicegah dan siapapun dapat mengalaminya.
Di Indonesia, DM tipe-1 pertama kali didiagnosis paling banyak pada kelompok usia 10-14 tahun dengan 403 kasus.
Kemudian kelompok usia 5-9 tahun dengan 275 kasus, kelompok usia kurang dari 5 tahun dengan 146 kasus, dan paling sedikit adalah usia di atas 15 tahun dengan 25 kasus.
Berbeda halnya dengan DM tipe-1, DM tipe-2 pada anak biasanya terdiagnosis pada usia pubertas atau lebih tua.
Baca juga: Jangan Asal Ngunyah, Perhatikan Hal Berikut Agar Terhindar dari Diabetes, Hipertensi, dan Obesitas
Meskipun kasus DM tipe-1 yang paling banyak pada anak, namun ada kecenderungan peningkatan kasus DM tipe-2 pada anak dengan faktor risiko obesitas, genetik dan etnik, serta riwayat DM tipe-2 di keluarga.
Berikut adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai jika anak menderita DM :
1. Banyak makan
Anak dengan DM akan merasakan lapar terus-menerus meski baru selesai makan.
Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi;
2. Banyak minum
Anak akan merasa haus terus-menerus karena ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh mengalami dehidrasi;
3. Banyak kencing dan mengompol
Rasa haus yang menyebabkan anak selalu minum tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik.
Anak dengan DM akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari.
4. Penurunan berat badan yang drastis
Dalam 2-6 minggu sebelum terdiagnosis. Meski anak sering minta makan, tetapi tubuhnya tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan.
Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut;
5. Kelelahan dan mudah marah
Tubuh anak yang tidak mampu menyerap gula dari makanan membuatnya kekurangan energi sehingga mudah merasa lelah.
Anak juga akan mengalami gangguan perilaku dan perubahan emosi menjadi cepat marah dan murung;
6. Tanda kedaruratan lain
Perlu diwaspadai, antara lain sesak napas, dehidrasi, syok dan napas berbau keton.
Pada DM tipe-2, sering disertai dengan adanya kulit menjadi lebih gelap. Resistensi insulin atau gangguan pada kerja insulin dapat menyebabkan beberapa area kulit anak berubah menjadi lebih gelap, seperti ketiak dan leher.