News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Penyebab Stroke Beserta Gejala dan Faktor Risikonya

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Stroke - Simak penyebab, gejala, dan faktor risiko penyakit stroke.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penyebab, gejala, dan faktor risiko stroke.

Stroke adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.

Tindakan dini dapat mengurangi kerusakan otak dan komplikasi lainnya.

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi.

Sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit.

Lantas, apa penyebab stroke?

Baca juga: Cara Mengatasi Penyakit Mastitis, Kenali Gejala hingga Penyebabnya

Mengutip Mayo Clinic, terdapat dua penyebab utama stroke, yakni arteri yang tersumbat (stroke iskemik) atau kebocoran atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai serangan iskemik transien (TIA), yang tidak menyebabkan gejala bertahan lama.

1. Stroke iskemik

Ini adalah jenis stroke yang paling umum.

Stroke ini terjadi ketika pembuluh darah otak menyempit atau tersumbat, menyebabkan aliran darah sangat berkurang (iskemia).

Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah atau oleh bekuan darah atau kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah, paling sering dari jantung, dan bersarang di pembuluh darah di otak.

2. Stroke hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak bocor atau pecah.

Pendarahan otak dapat terjadi akibat banyak kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan stroke hemoragik meliputi:

- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol;

- Pengobatan berlebihan dengan pengencer darah (antikoagulan);

- Tonjolan di titik lemah di dinding pembuluh darah Anda (aneurisma);

- Trauma (seperti kecelakaan mobil);

Infark serebral (Stroke) (freepik)

- Deposit protein pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah (cerebral amyloid angiopathy);

- Stroke iskemik yang menyebabkan perdarahan.

Penyebab perdarahan yang kurang umum di otak adalah pecahnya jalinan pembuluh darah berdinding tipis yang tidak teratur (malformasi arteriovenosa).

Gejala Stroke

Tanda dan gejala stroke antara lain:

- Kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain

Anda mungkin mengalami kebingungan, kata-kata cercaan atau kesulitan memahami ucapan.

- Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan atau kaki

Anda mungkin mengalami mati rasa tiba-tiba, kelemahan atau kelumpuhan di wajah, lengan atau kaki.

Ini sering mempengaruhi hanya satu sisi tubuh.

Cobalah untuk mengangkat kedua tangan di atas kepala secara bersamaan.

Jika satu lengan mulai jatuh, Anda mungkin mengalami stroke.

Juga, satu sisi mulut mungkin terkulai saat Anda mencoba tersenyum.

- Masalah melihat di satu atau kedua mata

Anda mungkin tiba-tiba mengalami penglihatan kabur atau menghitam di satu atau kedua mata, atau mungkin melihat ganda.

Baca juga: Apa Itu Pneumonia? Simak Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

- Sakit kepala

Sakit kepala parah yang tiba-tiba, yang mungkin disertai dengan muntah, pusing, atau kesadaran yang berubah, dapat mengindikasikan bahwa Anda mengalami stroke.

- Kesulitan berjalan

Anda mungkin tersandung atau kehilangan keseimbangan.

Atau bisa juga mengalami pusing mendadak atau kehilangan koordinasi.

Faktor Risiko Stroke

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke.

Faktor risiko stroke yang berpotensi dapat diobati meliputi:

1. Faktor risiko gaya hidup

- Kelebihan berat badan atau obesitas;

- Ketidakaktifan fisik;

- Minum berat atau pesta minuman keras;

- Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin.

2. Faktor risiko medis

- Tekanan darah tinggi;

- Merokok atau paparan asap rokok;

- Kolesterol Tinggi;

- Diabetes;

- Apnea tidur obstruktif;

- Penyakit kardiovaskular, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung atau irama jantung yang tidak teratur, seperti fibrilasi atrium;

- Riwayat pribadi atau keluarga stroke, serangan jantung atau serangan iskemik transien.

- Infeksi COVID-19.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel Kesehatan lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini