News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyebab Stunting pada Anak: Rendahnya Akses Terhadap Makanan Bergizi hingga Pola Asuh Ibu

Penulis: Nurkhasanah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak cegah Stunting - Simak informasi mengenai penyebab stunting pada anak, rendahnya akses terhadap makanan bergizi hingga pola asuh ibu yang kurang baik.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini informasi mengenai penyebab stunting pada anak.

Seorang anak yang mengalami stunting terlihat lebih pendek untuk usianya dan tidak berkembang sepenuhnya.

Stunting mencerminkan kekurangan gizi kronis selama periode paling kritis saat pertumbuhan dan perkembangan di awal kehidupan anak. 

Mengutip dari netmeds.com, stunting menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang ireversibel (hal yang tidak dapat diubah) pada anak.

Adapun stunting dikaitkan dengan otak yang kurang berkembang, penurunan kemampuan mental dan kapasitas belajar, serta kinerja sekolah yang buruk di masa kanak-kanak.

Selain itu, stunting juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis terkait gizi, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.

Baca juga: BKKBN Memutakhirkan 39 Juta Data Keluarga Bantu Penurunan Stunting

Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Karena itu, anak yang mengalami stunting lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran).

Baca juga:  Kasus Stunting Indonesia Masih di Atas Batas WHO, Bidan dan Para Ibu Berkolaborasi Memeranginya  

Penyebab Stunting 

Dikutip dari netmeds.com, penyebab stunting hampir sama dengan penyebab gizi buruk pada anak.

Tiga penyebab utama stunting adalah kebiasaan makan yang buruk, gizi ibu yang buruk, dan sanitasi yang tidak memadai.

Beberapa penyebab lainnya antara lain:

- Riwayat keluarga dengan pertumbuhan yang terhambat atau tertunda.

- Kekurangan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.

- Hipotiroidisme: kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk membuat hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, kelenjar tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.

- Stres, termasuk penggunaan obat-obatan tertentu selama kehamilan, anemia, penyakit ginjal atau paru-paru yang menjadi faktor penyebab terhambatnya pertumbuhan pada anak.

Adapun penyebab stunting pada anak yang Tribunnews.com kutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, sebagai berikut:

- Rendahnya akses terhadap makanan bergizi

- Rendahnya asupan vitamin dan mineral

- Buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani

- Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik, terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak, hal ini apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik

- Ibu yang kurang nutrisi pada saat remaja, masa kehamilan dan laktasi karena akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

- Terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi.

- Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan perbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayur lokal sejak anak masih dalam kandungan.

Kemudian diperlukan pula kecukupan gizi remaja perempuan agar ketika mengandung tidak kekurangan gizi.

Selain itu, lingkungan juga berpengaruh yakni terkait akses sanitasi dan air bersih.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini