Pada kondisi ringan, hernia inguinalis lateralis akan muncul sebagai benjolan di lipatan paha atau atas kemaluan sampai kantung kemaluan atau labia yang dapat keluar dan masuk sesuai derajat aktivitasnya (reponibilis).
Benjolan akan membesar saat anak menangis, mengedan, dan bermain.
Sementara saat tidur dan kondisi tenang, benjolan akan berkurang bahkan menghilang.
Pada kondisi ireponibilis, benjolan akan cenderung menetap, bahkan dapat menyebabkan sumbatan pada usus yang terjepit (inkarserata).
Tanda dan gejala kondisi ireponibilis ini, antara lain bayi atau anak akan rewel, menangis karena nyeri hebat, perut kembung, tidak bisa kentut dan buang air besar, serta muntah.
Jika keluhan berlanjut dan tidak ditangani, usus yang terjepit akan kekurangan aliran darah yang dapat berakibat pada beberapa kondisi seperti matinya jaringan usus (nekrosis), usus mengalami kebocoran, dan infeksi yang menyeluruh di seluruh rongga perut (peritonitis).
Kondisi tersebut dinamakan hernia strangulata.
Penanganan
Hernia inguinalis lateralis dapat ditangani melalui operasi herniotomi yang bertujuan untuk mengembalikan usus yang turun kembali ke dalam rongga perut dan menutup celah atau lubang yang menjadi penyebab keluarnya usus.
Pada kondisi strangulata yaitu usus yang terjepit dalam kondisi rusak atau bocor, diperlukan tindakan membuang usus rusak dan dilanjutkan dengan penyambungan kembali usus sehat.
(Tribunnews.com/Latifah)