Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Belakangan ini viral kasus somasi yang dilayangkan PT. Es Teh Indonesia kepada pelanggan yang mengkritik minuman kekinian itu karena kebanyakan kadar gula.
Sejumlah pakar kesehatan termasuk dokter turut angkat bicara terkait masalah kecanduan gula atau sugar craving yang marak di masyarakat.
Misanya pakar ikatan dokter indonesia (Pakar IDI) sekaligus dokter spesialis penyakit dalam Prof Zubairi Djoerban.
Baca juga: Alasan Mengapa Gula Bisa Membuat Ketagihan dan Cara Mengatasi Sugar Craving
Ia menerangkan, konsumsi gula bisa membuat adiktif. Alasannya, karena saat konsumsi gula maka melepaskan hormon dopamin dalam tubuh. Sehingga tubuh merasakan “kesenangan”, ingin mengulanginya lagi, dan frekuensinya akan makin meningkat.
Ditambah lagi, kecenderungan orang menganggap gula bisa diterima secara sosial ketimbang alkohol.
"Itu membuatnya lebih sulit dihindari," ungkapnya seperti dikutip dari laman twitternya, Senin (26/9/2022).
Dalam sehari-hari godaan makanan manis selalu ada. Mulai dari ingin es teh manis saat panas, cokelat saat stres, es krim saat sedih.
Baca juga: Ini yang Terjadi Jika Tubuhmu Terlalu Banyak Gula
Sajian tersebut tidak berbahaya, jika tidak berlebihan.
Ia menyarankan, sebelum mengkonsumsi ada baiknya mencermati kadar gula tambahan di dalam makanan atau minuman itu.
Dengan melihat label di makanan atau minumannya. Cek komposisi gula tambahan, yang biasanya memakai nama lain gula. Seperti corn syrup, dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, dan lainnya.
"Penyebab lain kecanduan gula adalah kalau kita kurang tidur dan stres berkepanjangan. Kondisi itu bikin tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol ini meningkatkan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis," terang dokter yang berpratik di RS Kramat 128 ini.
Bagaimana cara atasi sugar craving?
Baca juga: Es Teh Indonesia Layangkan Somasi pada Pelanggan karena Kritik soal Kadar Gula
Prof Zubairi menyebut, bahwa ada riset yang membuktikan orang yang tidak konsumsi gula sama sekali selama dua minggu ternyata bisa mengkontrol keinginannya mengonsumsi gula.