TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini tips untuk mencegah cedera saat melakukan olahraga lari.
Olahraga lari dapat disebut sebagai olahraga yang paling mudah dan murah untuk dilakukan.
Lari juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Namun seringkali seseorang mengalami cedera saat berlari.
Ketahui beberapa tips berikut ini untuk mencegah cedera saat melakukan olahraga lari.
Tips pencegahan cedera saat lari di antaranya menghindari latihan berlebihan, melakukan pemanasan sebelum berlari, hingga tidur delapan jam dalam semalam.
Selengkapnya, simak 9 (sembilan) tips untuk mencegah cedera lari yang dikutip Tribunnews.com dari marathonhandbook.com:
Baca juga: Ketahui Cedera yang Sering Terjadi Pada Olahraga Lari Serta Cara Penanganannya
9 Tips Untuk Mencegah Cedera Saat Lari
1. Hindari Latihan Berlebihan
Latihan yang berlebihan atau overtraining adalah akar penyebab umum dari cedera lari.
Overtraining yakni saat tubuh tidak dapat memenuhi tuntutan fisik yang diberikan.
Gejala overtraining meliputi:
- Detak jantung istirahat yang tinggi
- Kelelahan dan selalu merasa lelah
- Susah fokus
- Susah tidur
Overtraining dapat dicegah dengan meningkatkan jarak tempuh mingguan secara bertahap.
Selain itu, pastikan juga makan, tidur, dan hidrasi yang cukup untuk memenuhi tuntutan pelatihan.
Baca juga: Rutin Olahraga Lari, Kenapa Perut Tetap Buncit? Begini Kata Dokter
2. Pasang Sepatu Dengan Benar
Kunci untuk mencegah cedera selanjutnya adalah memiliki sepatu lari yang tepat untuk tubuh dan jenis lari yang dilakukan.
Hindari terpengaruh oleh trend saat memilih sepatu untuk olahraga lari.
Apa yang paling cocok untuk pelari maraton elit mungkin tidak sesuai dengan bentuk kaki atau kebutuhan Anda.
Cara terbaik untuk memilih sepatu lari adalah pergi ke spesialis.
Namun perlu diperhatikan bahwa aturan nomor satu untuk pemilihan sepatu lari adalah harus nyaman.
3. Lakukan Pemanasan Sebelum Berlatih
Melakukan pemanasan dengan benar sebelum latihan adalah cara paling baik untuk mencegah cedera yang berhubungan dengan otot.
Pemanasan dengan rutinitas peregangan dinamis memungkinkan tubuh bergerak lebih alami saat berlari.
Hal tersebut juga akan membuat pergelangan kaki, lutut, dan pinggul lebih prima untuk beraksi.
4. Makan yang Bergizi
Saat berlatih, penting untuk tidak mengabaikan nutrisi tubuh.
Memberi tubuh nutrisi dan hidrasi yang dibutuhkan adalah kunci untuk menghindari cedera.
Penting untuk makan dengan baik sebagai pelari.
Makan tiga kali sehari ditambah dengan makanan ringan, serta fokuslah untuk mendapatkan bentuk protein berkualitas baik pada setiap makanan.
5. Tingkatkan Beban Latihan Lari Secara Bertahap
Alasan umum di balik cedera lari adalah ketika beban latihan terlalu cepat.
Aturan 10 persen dapat menjadi panduan yang baik untuk menghindari cedera terkait beban latihan.
Hal ini menyatakan bahwa setiap minggu pelari hanya harus meningkatkan pelatihan sebesar 10 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Meskipun hanya panduan, aturan 10 persen memungkinkan tubuh untuk pulih dan beradaptasi sehingga tetap mengikuti tuntutan pelatihan tanpa risiko cedera berlebihan.
6. Tidur Delapan Jam Semalam
Tidur dengan benar memungkinkan tubuh pulih tepat waktu untuk sesi latihan berikutnya.
Sebaliknya, tidak tidur akan menimbulkan risiko sindrom overtraining.
Sebagai aturan praktis, Anda harus tidur antara 7 dan 9 jam per malam, tetapi beberapa atlet mungkin membutuhkan lebih banyak.
7. Gabungkan Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan akan memperkuat otot pelari dan jaringan ikat yang dapat membantu menstabilkan sendi.
Dengan demikian, latihan kekuatan dapat mengurangi risiko tidak hanya cedera otot, tetapi juga cedera sendi.
8. Gabungkan Pelatihan Mobilitas
Memasukkan pelatihan mobilitas ke dalam rutinitas harian bisa sangat membantu mencegah cedera.
Jika seorang pelari tidak memiliki mobilitas yang tepat maka dapat menyebabkan cedera.
9. Perbaiki Formulir Lari Anda
Memiliki bentuk lari yang tepat dapat mengurangi risiko cedera lari.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)