Saat menerima obat Fomepizole, pasien harus didampingi secara khusus untuk mengecek tekanan darah, pernafasan, oksigen, fungsi ginjal, darah, hingga urine.
Baca juga: Kemenkes: Obat Fomepizole Gratis untuk Pasien Gangguan Ginjal Akut
Pengobatan dengan Fomepizole dapat dihentikan jika senyawa EG tidak terdeteksi atau kurang di bawah 20 mg/dL dan pasien tidak menunjukkan gejala penyakit.
Dalam pengobatan menggunakan Fomepizole, pasien ada merasakan efek samping yang biasa.
Namun juga perlu dikonsultasikan ke dokter atau perawat jika merasakan efek samping yang parah.
Efek samping pada pasien yang mengonsumsi Fomepizole sebagai berikut.
- Sakit kepala atau pusing;
- Mengantuk;
- Mual;
- Rasa tidak enak atau merasakan logam di mulut.
Baca juga: Fomepizole Dipesan Indonesia sebagai Obat Gagal Ginjal Akut, Perhatikan Efek Samping Penggunaannya
Selain itu, ada juga beberapa efek samping yang diharuskan pasien segera konsultasi ke dokter.
- Ruam kulit, memar, kesemutan parah, mati rasa, nyeri, kelemahan otot;
- Mual parah, pusing parah atau sensasi berputar;
- Perasaan pusing, seperti Anda akan pingsan;
- Gatal-gatal;
- Sulit bernapas;
- Pembengkakan.
Diketahui, hingga Minggu (24/10/2022), kasus gagal ginjal di Indonesia mencapai 245 kasus yang tersebar di 26 provinsi.
“Fatality rate atau yang meninggal persentasenya dari jumlah kasus 245 ini cukup tinggi, yaitu 141 atau 57,6 persen,” kata Budi Gunadi, dikutip dari setkab.go.id.
Sebanyak 80 persen kasus terjadi di delapan provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Barat, Bali, Banten, dan Sumatera Utara.
(Tribunnews.com/Pondra Puger) (Kompas.com/Shintaloka Pradita Sisca)