TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah, agar temuan kasus polio di Aceh dijadikan momentum untuk memaksimalkan surveilan acute flacid paralysis atau pengamatan kasus lumpuh layuh akut.
"Surveilan ini menjadi penting agar kita bisa memastikan ada atau tidaknya kasus serupa yang dialami oleh anak-anak Indonesia di daerah lain," kata Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan yang diterima, Jumat (25/11/2022).
Selain itu, kata Netty Prasetiyani Aher, pemerintah juga harus menggalakkan kembali imunisasi polio nasional.
"Beberapa tahun terakhir imunisasi anak terhambat dengan adanya pandemi Covid-19. Ditambah lagi dengan beredarnya informasi bohong dan liar seputar risiko imunisasi yang membuat orangtua tidak mau melakukan imunisasi lengkap pada anak," ucap legislator PKS itu.
"Pemerintah harus menggandeng pihak-pihak potensial untuk mengaktifkan kembali Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang imunisasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Netty berharap ada terobosan yang efektif dan bisa dilakukan pemerintah untuk mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
"Perilaku hidup sehat seperti menjaga kebersihan, penggunaan jamban sehat, air bersih dan makanan bergizi akan membantu mencegah munculnya polio. Pemerintah harus melibatkan para tokoh masyarakat dan tokoh agama agar kepedulian terhadap pencegahan polio menjadi perhatian besar masyarakat," tandasnya.
Baca juga: Sejarah Hari Polio Sedunia 24 Oktober dan Cara Memperingatinya