Tetapi kondisi ini paling umum terjadi pada orang dewasa paruh baya, antara 30 dan 60 tahun, dan dapat dikaitkan dengan peristiwa yang sangat menegangkan.
Seperti banyak kondisi kekebalan lainnya, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, kata Dr. Newsome.
Kondisi autoimun dan kanker tertentu juga dikaitkan dengan sedikit peningkatan risiko untuk mengembangkan sindrom tersebut, kata Dr. Tankha.
Namun, risikonya tetap rendah.
Apa saja gejala Stiff Person Syndrome?
Sindrom orang kaku seringkali diawali dengan kekakuan pada batang tubuh dan perut.
Kekauan kemudian dapat menyebar ke kaki, lengan, dan wajah, kata Dr. Tankha.
Pada awalnya, penurunan mobilitas ini mungkin jarang terjadi.
Namun lama kelamaan bisa menjadi konstan, menyebabkan orang berjalan sedikit membungkuk atau kehilangan kemampuan untuk berjalan sama sekali.
Orang juga bisa mengalami kejang otot yang menyakitkan atau sakit terus menerus.
Durasi kejang bisa berkisar dari detik hingga berjam-jam, kata Dr. Tankha.
Intensitas kejang juga bisa sangat parah hingga mematahkan tulang atau menyebabkan pasien jatuh.
Kejang otot dapat dipicu oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suara keras, suhu dingin, dan tekanan emosional, kata Dr. Newsome.
Kehadiran rasa sakit kronis juga dapat menyebabkan beberapa pasien memiliki kecemasan, depresi, dan fobia pergi keluar atau mencoba aktivitas baru.