Butuh tekanan yang tinggi dan suhu -196 derajat celcius untuk memadatkan Nitrogen.
"Sehingga ditekan sedemikian sampai cair, volume dipadatkan sekali. Kepadatannya 1 banding 700 dan volume dapat meningkat lebih cepat," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Selasa (17/1/2023).
Ketika nitrogen masih dalam bentuk cair masuk ke dalam tubuh, maka volumenya dapat meningkat lebih cepat.
Penggunaan pada makanan tetap dibolehkan asal sesuai dengan syarat dan ketentuan.
Nitrogen lebih cepat menguap dan pada makanan tertentu seolah mempunyai sensasi mengeluarkan asap dari mulut.
Namun, nitrogen yang dikonsumsi masih dalam bentuk cair sangat berbahaya.
"Kalau bentuk cair berbahaya. Kalau disajikan dan belum menguap maka 1 ml bisa jadi 700 ml di dalam pencernaan secara cepat. Perut menjadi kembung, muntah hingga sakit perut," paparnya lagi.
Selain itu dapat menimbulkan usus menjadi bocor, meski pun kasus ini jarang terjadi.
Selain volume yang bisa berubah lebih cepat, bahaya lain dari nitrogen adalah suhunya yang teramat dingin.
Memiliki suhu yang sangat ekstrim, dapat menimbulkan frosbite atau luka karena dingin.
Tidak hanya pada yang mengonsumsi, orang yang menyajikan makanan dengan nitrogen juga bisa berisiko kalau tidak mengerti Penanganannya.
"Dia sendiri juga bisa luka. Peyimpanan tidak boleh di ruang tertutup. Dia bisa mengembang dengan cepat dan meledak. Kalau sembarang tempat juga tidak mengelola dengan baik," tegasnya.
Karena nitrogen cair terbilang berbahaya, ia pun menganjurkan masyarakat untuk lebih berhati-hati.
"Ini yang cukup berbahaya. Reporasi lambung, kembung dan terjadi kebocoran. Kita harus lebih hati-hati, dikontrol dengan aturan," pungkasnya.